Shifting Professional Learning from Compliance to Empowerment

Keyakinan dan harapan pendidik dibentuk oleh pengalaman, termasuk pembelajaran profesional. itulah sebabnya sering banyak orang mengatakan bahwa jika ingin mengubah cara siswa belajar, maka para pendidik perlu mengubah cara pendidik mengajar. Namun sering kali kita mendengar bahwa para pendidik gagal mengubah praktik mengajar di kelas. Seringkali pendidik masih dipaksa menerapkan model berbasis kepatuhan yang tidak memenuhi kebutuhan para anak didik.

“We can continue to buy new programs and buy new resources, but if we fail to engage and empower teachers to design better experiences for our kids in the classrooms, I believe we will miss the greatest opportunity in education reform.” 

Inovasi yang Berpusat pada Peserta Didik

Mengalihkan pembelajaran profesional dari kepatuhan ke pemberdayaan adalah sebuah pendorong penting dalam memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam.

Mengalihkan Pembelajaran Profesional dari Kepatuhan ke Pemberdayaan, perlu 10 karakteristik pelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Kolaborasi

Secara umum, para pendidik lebih memilih untuk belajar dari dan bersama rekan-rekan mereka, dan kita semua mendapat manfaat dari peluang pembelajaran kolaboratif yang rutin dengan orang lain, sehingga diperoleh strategi baru dan meningkatkan efektivitas dan kemanjurannya melalui pengetahuan kolektif dan dukungan komunitas belajar.

Ciptakan Komunitas diskusi untuk menemukan dan memecahkan masalah bersama

Ini akan membangun visi yang sama tentang apa yang ingin dicapai dan menetapkan tujuan bersama. Disamping itu komunitas juga memiliki otonomi dan waktu yang terstruktur untuk memikirkan cara mencapainya.

Berkolaborasi dengan Peserta Didik

Mengundang peserta didik untuk berkolaborasi dalam pembelajaran profesional dapat membantu kita tentang cara meningkatkan praktik kita untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan mendapatkan umpan balik serta ide yang sangat berharga.

Jebakan yang sering membuat kita terjebak adalah berasumsi bahwa kita tahu apa yang orang butuhkan dan mengapa mereka bertindak dengan cara tertentu tanpa benar-benar menanyakan atau memahami sudut pandang mereka. Ketika kita menghormati suara yang beragam dan berempati dengan mereka yang kita layani, kita bisa lebih memahami bagaimana praktik kita berdampak pada orang lain. Wawancara empati dapat membantu kita menciptakan solusi baru atau mengubah perilaku untuk lebih memenuhi kebutuhan peserta didik.

Beralih ke pembelajaran berbasis proyek yang lebih autentik, bisa jadi sangat sulit jika dilakukan sendiri.

Pendidikan Tulis Sekarang: Solusi untuk Tantangan Umum di Sekolah atau Kelas Anda

Learning Centered Experience

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *