Kuliah Umum: Keutamaan adalah Latihan atau Aksesis
Kuliah: Salihara Arts Center
- Aksesis bahasa Inggrisnya adalah latihan. Sering dikaitkan dengan perilaku ..jadilah stoik….atau jadilah batu, jika anda mengalami suatu ketidak-sukaan.
- Stoisisme berbeda dengan platon, aristoteles, adalah sebuah doktrin materialism murni. Manusia adalah makhluk rasional, Emosi adalah eror emotioning. Stoisisme berasal dari kata Stoa yang berarti pilar. Tokohnya Xenon, Xrisipos, Epiktektos, Marcus Aurelius.
- Epitektos menulis..jangan pernah mengatakan bahwa kamu seorang filsuf. Jangan pernah mendiskusikan tesis-tesis filosifis didepan orang lain, melainkan lakukan apa yang dikatakan oleh tesis-tesis tersebut.
- Dengan Stoisisme, kita akan masuk kepada statemen bahwa filsafat adaklah praktek, sebuah latihan, dimana dengan latihan-latihan itu kita nanti akan mencapai kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu jika kita hidup selaras dengan alam, selaras dengan logic dan selaras dengan rasio universal. Untuk bisa selaras, maka perlu banyak latihan. Epitektos dipatahkan kakinya oleh tuannya, dan diapun tersenyum…lalu Epitektos mencapai bahagia, ketika dia bisa menselaraskan rasionya dengan rasio universal. Dia tidak mengeluh dan dia membuat pembahasan yang adequate, lurus.
- Bagaimana mencapai cara berfikir lurus ini? Supaya tidak terasa diombang ambingkan oleh peristiwa di sekeliling kita. Fisika, etika dan dialektika, kesemuanya adalah teori untuk latihan-latihan agar dapat menjadi praktek nyata.
- Apa yang dilatih? Hasrat, dorongan dan cara menilai/berfikir. Dengan mendisiplinkan 3 hal ini, kita akan bisa mebentuk opini yang lurus, sehingga kita hanya akan mengikuti hasrat, dorongan yang universal, dan kita akan mencapai kebahagiaan.
- Manusia didorong oleh hasrat, yang jadi masalah adalah objek dari masalah itu. Misal hasrat memiliki HP, objek HP ini diinterpretasikan macam-macam. Artinya kita memiliki hasrat dan jadi masalah ketika objek diinterpretasikan dengan keliru. Kita menginterpretasikan objek, dan kita membenarkan interpretasi tersebut, maka kita akan terjebak oleh nafsu (cara berfikir eror).
- Untuk bisa sampai kepada ketenangan, ada dua hal yang harus dipahami: 1 teori, 2 praktek. Teori dibedakan dua kategori besar: apa yang tergantung dan apa yang tidak tergantung dari diriku. Latihan adalah bagaimana teori itu diterapkan dlm kehidupan sehari-hari.
- Yang tergantung pada kita adalah…cara kita menilai…yang tidak tergantung pada kita adalah, tubuh, pangkat, harta, kuasa, relasi dan sebagainya. Yang menentukan sakit atau tidak, ditentukan oleh apa yang tergantung kepada kita. Epitektos menunjukkan bahwa apa apa yang tergantung pada diri kita adalah wilayah yang bisa kita tangani, kita menjadi tuannya tanpa tergantung pada factor luar.
- Kita harus menyadari bahwa kejadian-kejadian di luar tidak tergantung pada kita. Yang tergantung pada kita adalah cara kita menanggapinya. Marcus Aurelius menulis bahwa seringkali yang menganggu kita bukan peristiwa-peristiwanya, akan tetapi evaluasi kita terhadap peristiwa-peristiwa tersebut.
- Epitektos menyarankan agar kita melatih hasrat, dorongan atau impuls, dan pada akhirnya kita juga harus melatih penilaian kita terhadap sesuatu. Sering-seringlah memelihara keheningan maka kita akan mampu melatih pemikiran kita.