Resiko Usaha
Macam Resiko
Hasil yang dicapai dari suatu kegiatan jarang sekali yang dapat diramalkan secara sempurna dan pada umumnya terjadi variasi (penyimpangan) biarpun kecil. Resiko perlu dianalisis, yaitu dengan memakai indikator untuk mengukur besarnya resiko atas suatu alternatif. Tujuannya adalah untuk memperoleh alternatif dengan resiko yang masih dapat ditanggung.
Ada bermacam-macam resiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, seperti resiko teknis (kerugian), resiko pasar, resiko kredit serta resiko diluar kemampuan manusia. Semua resiko dapat dicegah atau diperkecil, kecuali resiko alam yang probabilitasnya sangat kecil dan dapat diabaikan.
Bagi seorang entrepreneur, menghadapi resiko adalah tantangan, karena mengambil resiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi kenyataan. Selain itu pengambilan resiko bagi entrepreneur berkaitan dengan kepercayaan pada dirinya. Semakin besar keyakinan pada kemampuan dirinya, semakin besar pada kesanggupan untuk menelurkan hasil dari keputusan yang diambil. Bagi orang yang bukan entrepreneur (misalnya pegawai negeri) suatu aktivitas mungkin merupakan resiko, tetapi bagi entrepreneur adalah tantangan dan peluang untuk memperoleh hasil.
Bermacam-macam resiko dalam berusaha dan upaya untuk menghindari atau memperkecil resiko yaitu :
- Resiko Teknis
Resiko ini terjadi akibat kekurangmampuan entrepreneur dalam mengambil keputusan.
Resiko yang sering terjadi ialah :
- Biaya produk yang tinggi (inefisien).
- Pemakaian sumberdaya yang tidak seimbang (tenaga kerja terlalu banyak).
- Terjadi pencurian, akibat pengawasan yang kurang baik.
- Terjadi kebakaran, akibat keteledoran dan kurang kecermatan.
- Terus-menerus rugi, karena biaya yang terus membengkak serta harga jual tak berubah.
- Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat, sehingga produktivitas kerja menurun.
- Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit untuk dioperasionalkan, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan ketatalaksanaan perusahaan.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas dapat ditempuh upaya-upaya sebagai berikut :
- Entrepreneur menambah pengetahuan tentang :
- Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan dengan memakai metode yang dapat menurunkan biata produksi (efisien). Misalnya yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna atau teknologi modern.
- Keterampilan mengorganisasikan (organizational skill), yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya modal. Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah, dan disenangi pembeli.
- Keterampilan memimpin (managerial skill). Yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang pada organisasi. Untuk ini setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik (conceptional skill).
- Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan.
- Meliputi strategi produksi, strategi keuangan , strategi sumber daya manusia, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan. Tujuan strategi ada tiga, yaitu tetap memperoleh keuntungan, hari depan lebih baik dari sekarang (usaha berkembang), dan tetap bertahan (survive). Upaya yang dilakukan ialah kepandaian menganalisa dan memprognosa keadaan di dalam dan luar lingkup organisasi.
- Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi.
- Konsekunsinya setiap saat harus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap.
- Resiko Pasar
Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasar. Produk telah mengalami penurunan, dan akibatnya penerimaan (revenue) yang diperoleh terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha yang berakibat usahanya ditutup. Upaya yang dapat ditempuh pengusaha adalah sebagai berikut :
- Mengadakan inovasi produksi (product innovation), yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli.
- Mengadakan penelitian pasar (market research) dan memperoleh informasi pasar secara kesinambungan.
- Resiko Kredit
Ialah resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Sering terjadi produsen menaruh produknya lebih dulu dan dibayar kemudian. Atau debitor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal, akibat timbul kredit macet.
- Resiko Alam
Resiko ini terjadi di luar pengetahun manusia, misalnya gempa bumi, banjir, angin puyuh, dan kemarau panjang. Karena kemungkinan terjadi sangat kecil resiko ini dapat dianggap tidak ada. Tetapi bila takut menghadapi resiko tersebut, ada perusahaan asuransi yang berani menanggung resiko tersebut.
- Mengevaluasikan Resiko dan Upaya Memperbaiki
Terdapat beberapa pertanyaan bagi wirausaha sebelum memutuskan untuk mengambl resiko, yaitu :
- Apakah resiko yang mungkin terjadi sepadan dengan hasil usaha tersebut ?
Bila usaha bersifat judi (gambling) keluaran (outcome) yang keluar pasti lebih besar ruginya daripada untungnya. Untuk memulai usaha harus melalui studi kelayakan untuk memperhitungkan resiko tersebut.
- Bagaimana resiko dapat dikurangi ?
Wirausaha harus bertindak efisien dengan mengurangi pengeluaran dana yang tidak ada kaitan langsung dengan produksi. Bila usahanya masih kecil tidak perlu membuat hal-hal besar yang tidak rasional. Bertindak yang efektif, sehingga sasaran yang dituju akan mudah dicapai.
- Personalia yang bagaimana yang dapat mengurangi resiko ?
Setiap kegiatan memerlukan sumber daya manusia. Setiap orang dituntut memberikan produktivitas kerja sebaik mungkin. Hal ini hanya mungkin bila “the right man on the right place”. Untuk meningkatkan produktivitas kerja setiap karyawan perlu dididik, dilatih, ditatar baik formal, informal maupun non-formal.
- Apakah Anda takut dalam mengambil resiko ?
Bagi orang yang pesimis pasti takut. Tapi bagi wirausaha yang berpikir positif (optimis) resiko justru menjadi tantangan. Ibarat nelayan yang ingin menangkap ikan besar harus berani menghadapi gelombang di laut terbuka. Meskipun demikian keberanian tersebut harus diperhitungkan. Bila resiko telah melampaui 50%, maka kita telah memasuki gelangggang judi.
- Persiapan apa yang Anda lakukan sebelum mengambil resiko ?
Yang utama ialah kesiapan sebagai pemimpin yang harus memiliki berbagai keterampilan (lihat resiko teknis). Selanjutnya harus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi untuk seterusnya mengambil strategi yang tepat.
Setelah kemungkinan resiko yang akan terjadi diperhitungkan harus diikuti dengan semangat tidak mengenal menyerah (ausdauer), ibarat kuda menarik pedati yang menempuh jarak puluhan kilometer. Semua dengan perhitungan kuantitaif, serta mempertimbangkan keterbatasan sebagai seorang wirausaha, yaitu kesehatan, waktu, keterampilan, kelelahan, usia dan sebagainya.
Resiko selalu terjadi bila keputusan yang diambil dengan memakai kriteria peluang (decision under risk) atau kriteria ketidakpastian (decision under uncertainty). Untuk menghitung resiko pada umumnya dipakai nilai yang diperkirakan (expected value) atau angka penyimpangan (variance).