FGD Permasalahan Desa
REKAMAN PROSES FOCUS GROUP DISCUSSION
DISKUSI MULTI PIHAK DI DESA BARU PANGKALAN JAMBU
Topik Diskusi |
: |
Permasalahan-Permasalahan Desa |
Hari/Tanggal |
: |
Jumat / 13 Juni 2003 |
W a k t u |
: |
Pukul 19.30 WIB – Selesai |
Tempat Diskusi |
: |
Balai Desa. Desa Baru Pangkalan Jambu Kecamatan Sungai Manau |
Fasilitator Co. Fasilitator |
|
Idris Sardi Elwamendri |
Pencatat Proses Perekam Proses |
|
Noval Jupri Yesi Rozawati |
Peserta Diskusi |
|
Dari 22 peserta yang diundang 21 orang yang hadir, wakil dari masing-masing komponen dalam masyarakat sesuai dengan tema yang akan didiskusikan. |
Proses Diskusi
Fasilitator : Diskusi kita pada malam ini Pak, kita akan membicarakan masalah-masalah yang ada didesa ini Pak.
Tujuan kita membahas masalah-masalah yang ada didesa ini adalah:
1. Bersama-sama kita memahami persoalan-persoalan ini juga, Pak Bustami merasakan hal yang ini juga, jadi bersama-sama kita coba memahamni apa sebetulnya masalah yang kita rasakan bersama.
2. Kita coba memahami, seperti apa cara yang kita tempuh selama ini, dalam mengatasi masalah yang kita hadapi.
Mungkin dari bersama-sama kita coba nanti membahas ini, barangkali kita selama ini kita sudah mencoba mengatasi masalah kita, tapi barangkali gagal atau tidak menyelesaikan masalah kita. Mungkin bersama-sama nanti kedepan kita coba mendiskusikan seperti apa sebetulnya cara kita mengatasi masalah pada masa yang akan datang.
Barangkali begitulah Pak diskusi malam ini, mengawali pembicaraan fasilitator bertanya dulu kepada peserta, terserah masalah apa yang ingin diangkat baik masalah ekonomi, masalah budaya masalah apa saja yang Bapak-bapak rasakan silahkan di sampaikan dalam pertemuan kita ini, Pak. Nanti coba kita jawab bersama satu persatu. Kira-kira masalah apa saja, Pak? Yang kita rasakan bersama didesa kita.
Bahrul : Masalah ekonomi
Fasilitator : Contohnya apa Pak?
Bahrul : Berkaitan dengan bidang pertanian.
Fasilitator : Pertanian di desa kita ini apa yang kira-kira menjadi masalah? Apakah masalah hama atau masalah bercocok tanam, atau apa Pak?
H. Lizarudin : Masalah hama.
Fasilitator : Masalah hama, kira-kira apalagi Pak?
Bahrul : Masalah ternak,
Fasilitator : Kalau ternak apa yang kira-kira menjadi persoalan?
Bahrul : Masalah cara pemeliharaan, ternak lepas.
Fasilitator : Apa kira-kira yang lain Pak. Pak Idris mungkin?
Idris : (diam dan tersenyum-senyum)
Fasilitator : Apo Pak ! masalah yang Bapak rasakan sebagai warga desa baru PJ, selain masalah pertanian yang menyangkut hama dan masalah ternak yang bermasalah itu adalah cara pemeliharaan. (pembicaraan terhenti sejenak karna ada lagi peserta yang baru datang) masalah apa lagi Pak selain yang saya tulis di depan? Ibu Mukaromah?
(sebelum Ibu Mukaromah menjawab)
H. Ali Bahar : Permasalahannya sekarang adalah pertaniannya tidak dipupuk.
Fasilitator : Masalah pupuk Pak ya kira-kira masalah apalagi Pak?
Kades : Bibit Pak.
Fasilitator : Bibit apalagi Pak?
Anudin : Menyangkut pertanian dan keseluruhan.
Fasilitator : Kira-kira apalagi Pak? Ini ada 3 masalah besar yang sudah saya tuliskan di depan, selain masalah pertanian, peternakan, dan IPTEK. Mungkin Ibu Mukaromah, selaku perempuan permasalahan yang ada di desa ini apa kira-kira masalah yang ibu rasakan selaku warga Bu?
Mukaromah : Masalah di bidang kesehatan.
Fasilitator : Masalah dengan bidang kesehatan ini apa yang bermasalah yang ibu rasakan? Sulit berobat? Atau apa?
Mukaromah : Berobat jauh.
Bustami : Kini ko banyak di Puskesmas mantri !
Fasilitator : Alhamdulillah buk kini ko ado 11 buk, cuman kami dak berani jamin kalau suntik, suntiknyo lain …(peserta tertawa) tapi kemarin sudah ada buk, pak mantri yang datang, ya Pak Kades? (Pak Kades menganggukkan kepala) Kira-kira apalagi, Pak?
Zulkarnaen : Mengenai pengairan atau irigasi?
Fasilitator : Pertanian juga Pak ya? Bang Kari mungkin dari yang muda? Atau mungkin yang muda tidak ada persoalan.
Kari : Banyak Pak, masalah mengenai masyarakat, tentang musyawarah itu masalahnyo mempertimbangkan pendapatnyo.
Fasilitator : Atau sulit berkumpul? Atau apa?
Kari : Sulit berkumpul
Fasilitator : (menulis permasalahan-permasalahan yang disebutkan peserta ke plano)
Ini sudah ada lima Pak, Ibu-ibu kira-kira apa lagi?
Anudin : Masalah pendidikan.
Fasilitator : Kira-kira masalahnya apa di dalam pendidikan?
Anudin : Kekurangan tenaga pengajar
Fasilitator : Kira-kira apalagi ya Pak?
(dengan cepat Pak Bustami menambahkan)
Bustami : Air bersih Pak.
Fasilitator : Apa kira-kira Pak Bustami yang menjadi permasalahan air bersih?
Bustami : Kalau air bersih ini Pak, ya itu memang agak penting dalam masyarakat, karena apa? Apabila datang musim kemarau, air kering, ada babi-babi mati orang berburu tu, masuk ke aek, jadi kita minum air kotor.
Fasilitator : Boleh dak Pak saya katakan kita kekurangan air bersih? Kekurangan sarana air bersih?
Peserta : Bisa
Fasilitator : Ada lagi Pak yang kita rasakan ini menjadi persoalan utama di desa kita?
Anudin : Masalah keamanan.
Fasilitator : Apa yang masalah keamanan ini menurut Pak Anudin? Apakah kita tidak aman atau bagaimana?
Anudin : Misal begini Pak, tadi ada juga diantara warga desa yang menuntut ternaknya yang hilang seperti ayam …
Fasilitator : Gangguan keamanan Pak ya? (menulis ke plano)
Bustami : Musang berkeliaran (sambil tertawa)
Fasilitator : Sudah ada 8 Pak, masih ada lagi Pak?!
H. Lizarudin : Model karet itu Pak sulit juga bibitnya, beli pasar batang-batang lagi yang mampu bisolah, bagi yang dak mampu dak biso dapat belilah Pak.
Fasilitator : Karet pak yo, ado sembilan Pak Imam? Pak Haji?
H. Ali Bahar : Ado Pak, bagian yang nubo-nubo (memakai zat kimia untuk mengambil ikan di sungai) ikan, ko. (peserta tertawa)
Fasilitator : Apo namonyo tu Pak?
Peserta : Lanet (zat kimia untuk mengambil ikan di sungai)
H. Ali Bahar : Racun ikan.
Fasilitator : Yang kito rasakan masalahnya apo Pak?
Bustami : Biso bocor masyarakat. Itu Pak. Karena air itu bercampur racun. Ikan habis.
Fasilitator : Sudah sepuluh Pak, ado lagi Pak?
Anudin : Tadi kito bicara banyak masalah duniawi, saya pikir ada satu yang belum lengkap soal akhirat soal agama.
Fasilitator : Menurut Bapak yang menjadi persoalan apo Pak?
Anudin : Desa kita belum ada Madrasah, yang kedua Remaja Mesjid belum ada.
Fasilitator : Kira-kira apalagi Pak?
Rojali : Pengaspalan jalan.
Fasilitator : Transportasi, masalah jalan ada lagi Pak. Pak Budriansyah sebagai yang mudo?
Budrianyah : Saya rasa cukup Pak.
Bahrul : Saya rasa masalah kurangnya tenaga penyuluhan pertanian.
Fasilitator : Informasi pertanian. Mungkin bukan hanya pertanian Pak Bahrul yo kita sangat kurang menerima informasi sudah 14 Pak. Pak Kades ada persoalan lagi yang kito rasokan?
Kades : Ado jugolah dikit Pak. Masyarakat ini agak sulit tentang musyawarah.
Fasilitator : Sudah tadi Pak. Mungkin bisa masuk sini. Kalau ado musyawarah masyarakat sulit berkumpul. Kira-kira ada lagi dak Pak?
H. Lizarudin : Adalagi Pak, itu menyangkut masalah pertanian. Ada sebagian masyarakat yang menggunakan kincir, jadi bagaimana supaya lebih mudah daripada itu. Apo namonyo …?
Fasilitator : Pengairannya Pak ya.
H. Lizarudin : Pengairan Kincir.
Fasilitator : Bisa masuk sini dak pak, ini tadi ada saya tulis masalah irigasi.
H. Lizarudin : Bisa
Fasilitator : Pak Eduar?
Eduar : Cukup.
Fasilitator : Ada lagi Pak? Sepakat kita Pak inilah masalah bersama yang kita rasakan sekarang ada 14 masalah.
H. Lizarudin : Ada lagi Pak. Kito kan warga dusun baru inikan punya hutan adat. Jadi masalah itu mengenai keamanan kelestarian juga.
Fasilitator : Gangguan keamanan hutan Adat dan kelestarian juga.
(ada lagi peserta yang datang dari ibu-ibu)
Mak Kinah : Assalamualaikum ………..
Peserta : Waalaikum sallam ……
Fasilitator : Selamat datang Mak. (Semua mata tertuju pada Mak Kinah salah seorang peserta yang baru datang)
Fasilitator : Mak, Kami lah mulai mak dak apo-apo yo! Ada sekitar 15 pak, persoalan atau masalah yang saat ini dirasakan oleh warga Desa BPJ. Sebelum kita menguraikan ini Pak. Saya menanyakan apakah ini memang Bapak-bapak rasakan sebagai masalah di Desa BPJ.
Peserta : Betul Pak.
Fasilitator : Kemudian Pak diantara 15 ini, mana yang paling penting, artinya kalau Pak Anudin punya murid di SD waktu menerima rapor akan ada rengking. Rengking I, II, III. Kalaulah masalah ini kita rangking Pak yang mana yang paling juaronya masalah istilahnya itu? Kira-kira Pak.
Anudin : Kami rasa Pak, saya pandang untuk yang ada tu Pak bisa dikatakan lebih kuranglah bagaimana pinang dibelah duo seperti agama, pendidikan, ekonomi. Kami rasa Pak ke 3 komponen ini tidak bisa dipastikan.
Fasilitator : Pak Bus, bagaimana Pak Bus ? Menurut Pak Bus Masalah mana yang lebih penting diantara 15 masalah ini.
Bustami : Yang sebenarnya penting semua Pak.
Fasilitator : Penting semua Pak yo. Menurut Ibu Mukaromah? Mano yang paling penting?
Mukaromah : Samalah Pak.
Fasilitator : Sama ya. Menurut Pak Haji.
H. Lizarudin : Kita masalah pertanian lah dulu Pak.
Fasilitator : Masalah pertanian dulu menurut Pak Haji. Pak Imam? Yang mano yang paling penting?
Imam : Masalah pertanian.
Fasilitator : Jadi Pak ini menjadi catatan kita. Bahwa ternyata di desa kita ini ada 15 masalah besar. Ini mungkin beban Pak Kades dalam memimpin desa ini satu periode mendatang. Tadi saya mencoba menanyakan dua pendapat. Pendapat pertama dianggap masalah ini sama pentingnya. Kemudian Pak Haji dan Pak Imam coba menegaskan, yang paling penting sebetulnya adalah masalah pertanian. Tadi saya coba menanyakan itu Pak yang mana yang lebih dulu kita bahas, kan kita bahas satu-satu saya berharap tadi muncullah yang paling penting dan itulah coba dulu kita bahas.
H. Ali Bahar : Pertanian Pak.
Fasilitator : Masalah pertanian. Setuju Pak.
Peserta : Setuju.
Fasilitator : Masalah pertanian. (menulis ke plano). Ini tadi kalau dak salah ada 4 tadi dari usulan Bapak-bapak, ada masalah hama, ada masalah pupuk, bibit, irigasi, yang sekarang kita masih menggunakan kincir kalau air kecil macet Pak yo?
H. Lizarudin : Macet.
Fasilitator : Diantara 4 ini mana lebih dahulu yang kita bahas Pak?
Bahrul : Kalau menurut pendapat saya Pak itu masalah irigasi.
Fasilitator : Masalah irigasi. Menurut Pak Bahrul? Pak Rojali?
Rojali : Pupuk Pak.
Fasilitator : Pupuk dan irigasi. Kalau menurut Mak Kinah?
Mak Kinah : Masalah hama.
Fs : Masalah hama. Bingung saya Pak, yang mana yang harus kita bahas dulu.
Kades : Irigasilah dulu. Yo kalau basawah tu aeknyo dulu.
Fs : Bagaimano Mak?
Mak Kinah : Yo jadilah, kan derjatnyo samolah.
Fs : Bang Bahrul … sepakat kita Pak, kito bahas dulu masalah irigasi. Saya tadi lupa menanyakan pak persoalan irigasi ini, yang belum ada atau memang sudah ada tapi tidak cukup mengairi sawah.
Kades : Untuk daerah sini memang belum ada.
Fs : Oh yang irigasi ini untuk sini pak yo. Belum ada pak ya?
Bustami : Belum ado, belum ado.
Fs : Irigasi belum ada apa yang pernah Bapak-bapak dan ibu-ibu lakukan dalam rangka mengatasi ini pak?, pernah dak ada usaha kita, ini kan irigasi belum ada masih menggunakan kincir.
Apa yang pernah kita lakukan cara kita mengatasi persoalan irigasi ini Pak.
Upaya kita supaya ado irigasi di desa kito ini apo yang sudah kita lakukan? Mungkin kita membuat usulan keluar, atau apa …
Bustami : Memang usulan itu ado Pak, sudah Pak.
Fs : Pernah diusulkan.
Bustami : Pernah Pak.
Fs : Membuat usulan, kepada siapa kita membuat usulan ini kita sampaikan.
Floor : PU
Fs : Membuat usulan ke PU
Selain kita membuat usulan apalagi Pak, untuk membuat irigasi di desa BPJ.
H. Lijarudin : Bergotong royong.
Fs : Gotong royong bikin saluran itu ya.
H. Lijarudin : Saluran, pengedaman, …
Fs : Apa lagi Pak, selain daripada membuat usulan, gotong royong bikin saluran dan pengedaman, hanya dua ini pak.
Kalau waktu kita membuat usulan ke PU, hasilnya apa pak?
Apa kita dibantu, atau tidak di bantu sama sekali.
H. Lijarudin : Memang ado bantuan dari PU, tapi orang PU itulah yang melaksanakan. Jadi memang dak ado manfaatnya, asal jadi be banyak asal jadi.
Kades : Tidak sesuai dengan rencana masyarakat.
Fs : Dapat bantuan tapi tidak sesuai rencana.
Terus dengan hasil yang begitu apa yang kita hasilkan ke PU. Pak bikin bantuan lagi atau stop lah.
Kades : Stoplah.
Fs : Yang mengusulkan ini siapa Pak. Maksudnya kita percayakan ke perangkat desa atau mungkin apa …
Kades : Ada yang dari ketua kelompok ada dari perangkat desa.
Fs : Keluarga tani kita punya kel. Tani Pak yo?
Kades : Yo
Fs : Kel. Tani dan perangkat desa tapi hasilnya tidak sesuai rencana Pak ya. Kalau yang gotong royong bagaimana pak?
H. Lijarudin : Gotong royong tu lah hasilnya yang dimanfaatkan selama iko
Fs : Menurut kita sudah cukup dak Pak?
H. Lijarudin : Cukup, cuma ini Pak. Kekuasaannya sementara Pak, habis musim sawah habislah.
Kades : Dak ado biso untuk ke sawah tu duo kali setahun.
Fs : Artinya hanya bisa satu kali setahun.
Pak dengan adanya kincir apakah Bapak-bapak masih merasa adanya persoalan air sawaqh.
H. Lijarudin : Kalau kincir masalahanya gini Pak.
Masalah pemborosan, apabila air besar karang kincir tu anyut, jadi sedangkan sawah kita baru basiang aek kering itulah kendalanya Pak. Modal besak jadinyo tu.
Fs : Tadi kan Pak, kita sudah buat usulan ke PU ternyata hasilnya tidak sesuai dengan rencana kita. Kemudian kita coba gotong royong, jugo dak puas kito Pak yo, hanya sekali musim tanam.
Kira-kira menurut Bapak-bapak kedepan apa yang akan kita lakukan Pak mengatasi irigasi ini. Menurut pikiran Bapak-bapak dan Ibu-ibu.
Apa kira-kira Pak?
H. Lijarudin : Kedepan pelaksanaan malam inilah Pak, perencanaan (tertawa).
Fs : Nah … Pak Bahrul.
Bahrul : Kalau menurut hemat hemat saya Pak, mengatasi dari irigasi, adalah menjaga kelestarian hutan. Sebab kalau ada irigasi, hutan tidak gundul bisa lancar irigasinya.
Fs : Kita menjaga hutan agar air tetap stabil.
Bagaimana Pak, tanggapan Bapak-bapak.
Anudin : Menurut hemat kami begini Pak, masalah air perlu dilakukan penghijauan berangsur-angsur sawah itu berair, itu sebagai contoh di kerinci. Waktu itu dia bikin tanaman cempedak nampaknya.
Fs : Penghijauan dimana kita lakukan Pak?
Anudin : Di daerah ini Pak, daerah perbukitan.
Fs : Jadi kedepan … (menulisdi plano) penghijauan, kemudian penghijauan di hulu-hulu sungai.
Jadi kedepan agar kita tidak bermasalah lagi dalam pengairan sawah, Pertama : pelestarian hurtan, kedua penghijauan
Bagaimana Ibu-ibu?
(Ibu-ibu diam).
Fs : Silahkan Pak Budi …
(Fasilitator mempersilahkan pada Pak Budi Setiawan)
Budi Setiawan : Ini Pak, selama inikah setelah dibangun oleh PU Chek DAM itu, kondisi Chek DAM nya sekarang seperti apa. Berfungsi, tidak berfungsi, atau … kondisi sekarang Pak yang dibuat oleh PU, kan sudah dibuat tapi tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Artinya dia sudah membuat, apa yang suagah dibuat itu kondisinya seperti apa sekarang ?
Bustami : Tidak berfungsi.
Budi. S : Kenapa tidak berfungsi
Bustami : Karena, kalau musim kemarau,sering masyarakat berebt air malam Pak, pada musim sawah, kurang air
Budi : Kurang air, yang dibuatnya itu tidak …
Zulkarnaen : Bukan tidak berfungsi namanya itu, …
Budi. S : Nah, Sekarang ini musim ke sawah, bangunan yang dibikin PU itu masih ada dak sekarang ?
Rojali : Masih ada. Tapi tidak berfungsi Bang.
Budi. S : Kenapa tidak berfungsi ?
Rojali : Sebab sawah yang diairi itu cuma sedikit.
Budi : Aernya sekarang bisa ditahan ?
Rojali : Tidak bisa kini Pak.
Budi : oh … tidak tercapai chek DAM itu ..
Zulkarnaen : Kalau menurut saya sungainya terlalu kecil dari dulu pun sungai itu dari sebelum dibuka ladang atau sesudah di buka ladang, cuma sebesar itu lah Pak sungainya. Aernya itu tidak mencukupi. Irigasi nya masih berfungsi aernya tidak cukup Pak.
Budi. S : Berarti airnya tidak cukup mengairi sawah. Kita ini kan kembali kita ke fungsi irigasi. Itukan sebenarnya dalah untuk mengairi sawah. Tarok dia hanya membuat check dam dia hanya menahan air tapi pada kenyataannya itu kan air sungai itu tidak cukup untuk mengairi sawah. Nah masalahnya kan adalah apakah sungai itu bisa diperlebar atau bagaimana yang salah satu jalannya itu ialah gotong royong.
Kades : Aeknmyo nian dak ado Pak dak skui
Budi. S : Artinya pun walau kita perlebar sungainya airmya pun tidak mengalir juga.
Zulkarnaen : Tidak, … sebatas itu saja.
Budi. S : Sumber air ini sungai sungainya dari mana?
Floor : Supernin
Zulkarnaen : Salahsatu jalan dibikin irigasi lain dari sungai yang lain.
Anudin : Membutuhkan dana (dengan nada yang perlahan)
Zulkarnaen : Membutuhkan dan Pak.
Idris Sardi : Membikin irigasi dari sungai lain.
Budi Setiawan : Nah, Pak sekareang ini kan faktanya, kenyataannya sungai itukan tidak lagi mampu mengairi swah. Nah sekarang kita mau musim tanam, nanti airnya dari mana?
Zulkarnaen : Artinya itu, kalau di tengok caronyo kalau musim panas ini (seloko adat)
“orang padang pandai menjahit, disikolah keindahan. Sawah gedang mulai bagaris, nah putihlah mato memandang ujan”
dak lain dak bukan itulah nampaknyo.
Budi Setiawan : Pakai kincir dak bisa dibelakang ini Pak?
Floor : Oh dak bisa.
Anudin : Mungkin bisa Pak yo, berkemungkinan dibikin bendungan, kapan kemarau baru di fungsikan, mungkin-mungkin.
Idris Sardi : Jadi yang belakang ini tadah hujan Pak.
Kades : Yo tadah hujan.
Idris Sardi : Bukan di airi kincir.
Yang menarik itu ini pak, membikin dam atau irigasi dari sungai lain sungai lain yang alternatif dimana Pak.
Floor : Penion
Idris Sardi : Itu mungkin kan aernya besar. Bisa kita bikin dam disiytu Pak yo?
Floor : Bisa.
Idris Sardi : Macam mano caronyo Pak? Untuk bikin irigasi baru ini bagaimana caranya menurut Bapak-bapak.
Kalau kito bikin usulan ke PU macam ini hasilnya.
Kalau kito gotong royong lah macam ini lagi. Kira-kira macam mano Pak?
(peserta diam kurang mengerti)
Budi Setiawan : Maksud Pak Idris begini Pak. Penyakitnya kito sudah tahu, obatnya pernah kita cari, satu-satunya yang punya obat menurut kita di Negara RI ke Dinas PU, ya kan. Tapi apa daya hanya setatas itulah yang mampu dibuat oleh yang namanya dinas PU.
Ada kemungkinan dak pak diajukan kembali menurut kita? Karna yangpunya duit itulah pak, kalau dak ke situ ke siapo lagi kita minta tolong? Itu maksud Pak Idris tu, ini masalah kalau tidak diselesaikan ibarat kan orang sakit, siapo yang bisa menyembuhkan Pak dokter tidak bisa lagi … nah Pak zul, silahkan Pak.
Zulkarnaen : Kalau saya ini memperbandingkan dengan desa lain, sebab setiap desa itu setahu saya yanng telah sudah, yang akan datang belum tau ada itu suatu proyek yang bisa diajukan kepada pemerintah namanya proyek P2D. kegunaannya itu bisa digunakan asal untuk kepentingan masyarakat itu bisa diajukan oleh kepala desa sendiri, itulah merupakan salah satu jalan menurut pemikiran saya.
Idris Sardi : Usulan Proyek P2D.
Budi Setiawan : apa itu Pak proyek P2D.
Zulkarnaen : Proyek pembangunan prasarana desa atau pengembangan desa boleh jujo Pak.
Idris Sardi : Berarti masih ada cara Pak yo, kita membuat usulan proyek P2D kita coba mencari dari sungai lain bukan dari sungai yang itu lagi. Selain itu apalagi Pak? Atau itulah satu-satunya cara yang mungkin kita harapkan kedepan.
Budi Setiawan : Berapa biaya pembangunan irigsi tersebut. Menurut kita supaya sampai mengairi sawah.
Bahrul : Besar sekali Pak.
Budi Setiawan : Kalau besar itukan ada ukurannya, kalau proyek P2D misalanya 1 juta, proyek irigasi kita 5 juta kemana kita cari duit 4 juta.
Zulkarnaen : Kalau menurut henat saya akalau usulan itu boleh saja dibuat sebanyak-banyaknya tapi turunnya itu tergantung kemampuan orang atasan, karna kadang-kadang tu kita ajukan 2 ratus juta yang turun hanya 150 juta.
Budi Setiawan : 50 Juta kemana kita cari Pak? Sumber artinya kalau kita minta na kemano kito cari kekurangannya itu?
Bahrul : Swadaya
Budi Setiawan : Swadaya, dalm bentuk apa suadayanya, karena goro pingganglah sakit kumpul sen, sen dak ado
(semua tertawa)
Tapi ini masalahnya?
Anudin : Swadaya tapi material yo tambahan batu, koral bisa pak dari masyarakat.
Budi Setiawan : Artinya masalah itu masih mampu kita atasi
Idris Sardi : Berarti masih mampu kita untuk berswadaya, Pak Ys
(peserta menganggukkan kepala).
Cukup untuk kita pahami, artinya kedepan untuk mengatasi masalah kekurangan air disawah di belakang kita perlu membangun irigasi dengan bantuan swadaya sepakat kita Pak?
Floor : Sepakat.
Fs : Baik Pak kalau kita telah sepakat, kita beralih ke masalah lain lagi Pak. Tadi kita berangkat dari pertanian irigasi yang mana kira-kira yang menarik untuk kita bahas lagi persoalan bibit, hama, pupuk?
Kari : Persoalan Pupuk.
Fs : Kalau pupuk kita kekurangan pupuk atau kesulitan mencari pupuk pak.
H. Lijarudin : Kalau kesulitan dak kesulitan, untuk memperoleh pupuk duitnya dak ado?
Fs : Menurut Bapak penyebabnya apa sehingga kita kesulitan memperoleh pupuk?
Anudin : Dana pembelian pupuk dak.
Fs : Masalah tidak punya dan apa ya. Selain kita punya dana apalagi Pak?
Yang menyebabkan kita itu kesulitan dalam memperoleh pupuk? Atau inilah satu-satunya yang menjadi penyebab. Kalau pupuk banyak dijual disini pak ya? Kalau mau beli banyak ya?
H. Lijarudin : Banyak tu idak, tapi adolah di jual di toko.
Fs : Selain ityu apalagi yang menyebabkan? Pak Haji?
H. Ali Bahar : Dak ado lagi
Fs : Pas itu Pak yo?
Floor : (tertawa) pas
Fs : Berarti inilah yang kita anggap satu-satunya yang menjadi penyebab sehingga kita kesulitan memperoleh pupuk? Sepakat Pak Yo?
Floor : Yo.
Fs : Yo Mak?
Mak Kinah : Yo
Fs : Apa yang pernah kita lakukan untuk mengatasi persoalan kita ini?
H. Lijarudin : pengajuan RDK milik kelompok.
Fs : Menjelang kito berfikir lampunyo di pompa dulu Pak.
(Pemompaan lampu oleh Co. Fas)
Tadi apo pak? Mengajukan RDK pak yo !
Selain mengajukan RDK apalagi pak untuk mengatasi masalah kesulitan kita untuk memperoleh pupuk? Dari Bapak-bapak sendiri apakah ada upaya untuk memperoleh pupuk buatan, atau apa?
Mak Kinah : Pupuk kandang.
Fs : Mengganti dengan pupuk kandang.
Mak kinah : Yo
Fs : Apalagi pak usaha kita untuk mengatasi kesulitan memperoleh pupuk? Pak Kades?
Bagaimana Pak Kades mengatasi ini? Atau sawahnya tidak di pupuk samo bae hasilnyo atau macam mano Pak ?
Kades : Kurang hasilnya
Fs : Pak Bustami
Bustami : Kalau kami dak memperoleh pupuk, pupuk kandang atau dedak Heller tu, jarang-jaranglah padi kami tu namonyo tidak sesuai dengan apa namonyo … e … dak sesuai dengan anjuran doctornyo.
Fs : Berarti dua inilah Pak yo yang pernah kita lakukan untuk mengatasi kesulitan ini ?
Waktu kita mengajukan dana RDK ……
Kades : Bukan dana RDK
H. Lijarudin : Rencana Definitif kelompok
Fs : Setelah kita mengajukan RDK hasilnya bagaimana Pak?
H. Lijarudin : Contohnyo ado yang dibantu, ado yang dak yang dak awaklah yang mencari dewek.
Fs : (menulis ke plano).
Kalau Mak Kinah tadi dibantu dengan pupuk kandang mak yo?
Hasilnya di bandingkan dengan menggunakan pupuk kimia itu bagaimana Mak?
Mak Kinah : Beda.
Fs : Artinya tidak selesai masalah kito yo mak? Pak Bustami macam mano?
Mungkin Pak Bustami yang berpengalaman dalam hal ini.
Bustami : Kalau mau ngangkut pupuk kandang pak, hasilnyo lebih kurang Pak.
Fs : Lebih kurang, bisa selesai pak yo.
Bustami : Kalau yang tuoko dak batanyo untuk ngangkatnyo.
Fs : Kalau sawahnyo sehektar bagaimano Pak?
Floor : (diam)
Fs : Boleh dak saya mengartikan begini pak, yang kedua pun saya anggap tidak menyelesaikan persoalan, bisa dak Pak? Ternyata pupuk kandang juga tidak mampu mengatasi kesulitan kita terhadap pupuk hasil yang kita dapatkan tidak mencukupi. Taroklah kita anggap tidak berhasil bisa dak begitu Pak?
H. Lijarudin : Bukan tidak berhasil Pak, tapi kurang hasilnya.
Fs : Kurang hasilnya Pak yo, tetapi sebenarnya ada pupuk alternatif pak yo, ada pupuk yang kita gunakan tanpa menggunakan pupuk kimia. Kalaulah hanya persoalan pupuk tadi berapalah sih Pak.
H. Lijarudin : Ini dak, jadi tenaga-tenaga teknis untuk membuat pupuk kandang itu yang dak ado Pak, belum ada Pak untuk desa BPJ.
Fs : Itu kemaren saya juga tanya dengan Pak Bustami belum ada pelatihannya ! Terus, inikan persoalan Pak. Kita cara ajukan RDK ternyata ada yang disetujui dan ada yang tidak disetujui. Kita coba ganti dengan pupuk kandang berapo telap lah kito ngumpul Pak yo. Sementara sawah tiap tahun, ini lagi-lagi saya bertanya dengan 2 cara inipun sulit kita mengatasi persoalan kita terhadap kesulitan pupuk dan untuk kedepan kira-kira Bapak-bapak dan Ibu-ibu pikirkan apa? Untuk mengatasi kesulitan pupuk ini?
H. Lijarudin : Mengadakan pelatihan pembuatan kompos.
Ps : Pelatihan pembuatan kompos Pak yo? Apa lagi Pak?
Anudin : Begini Pak, kita perlu juga pelatihan pembuatan kompos tapi kami mohon diberitahu resep dari bakteri kompos. Kalau ada bakteri ini mungkin kita bisa Pak?
Fs : Artinya kita perlu ini pak yo, kalau ada pelatihan kompos ini bisa satu paket dengan pelatihan. Kalu ada pelatihan, tentunya akan dibahas juga dimana kita bisa mendapatkan bakteri ini, bisa masuk kesini dak pak? Ada lagi dak pak? Pak Eduar? Cara kita mengatasi kesulitan pupuk ini kedepan? Kalau saya dengar-dengar otonomi daerah ini sudah sulit kita pak, ya Pak Haji? Pemda sendiri sudah sulit mencanai atau mengaji pegawai-pegawai yang ada, kalau lah kito masih berharap itu nah macet kito Pak.
Ini merupakan usulan menarik ada usulan pembuatan kompos, karena kita memiliki ketersediaan bahan ini merupakan salah satu cara yang kita tempuh Pak, kira-kira menurut Bapak apa lagi Pak? Ibu-ibu silahkan?
Atau mulai kita melakukan pengandangan ternak, ternak di kandang supaya mudah kita mengumpulkan kotorannya untuk kita gantikan fungsi pupuk kimia tadi, atau bagaimana? Bang kari Bagaimana?
Kari : Cara mengumpulkan kotoran ternak, itu tergantung dari yang punya ternak bisa ngumpulnya.
Fs : Ujung-ujung kito beli juga, sedangkan jita bermasalah dengan sen.. jadi sementara saya anggap kalau memang tidak ada lagi kedepan inilzh yang kita butuh untuk kita mengatasi masalah kesulitan pupuk. Bisa Pak?
Floor : Bisa.
Fs : Mudah-mudahan Pak yo. Jadi sudah dua persoalan pertanian yang kita bahas, kemudian ada lagi 2 buah Pak. Persoalan bibit dan hama. Saya dak tau apakah persoalan pertanian mulai pupuk tadi dan irigasi itu sanalah halnya proses proses pemecahannya dengan yang tadi. Bagaimana Bapak-bapak apakah perlu kita bahas ? atau ada dari Pak Budi ?
Budi : Kalaulah tidak di pupuk betul, masih bisa kita namakan padi? Nah sekarang kan kita dak punya pupuk, siap antara Bapak dan Ibu yang punyapengalaman tahaun lalu dia pakai pupuk, tahun sekarang tidak pakai pupuk dengan luas lahan yang sama, berapa perbandingan gantang padi yang dapat?
Kades : 2 x Lipat
Budi : 2 x lipat yang pakai pupuk hasil yang tidak pakai pupuk tu cukup dak untuk makan?
Floor : Dak cukuplah.
Budi : Yang kita mau ini kita mau pakai pupuk tapi tidak punya uang artinya, masalah itu harus kita jawab ini informasi, soal RDK sebenarnya oleh kelompok tani, Tapi pupuknya itu harus tetap dibayar melalui KUT artinya semuanya itukan kembali ke uang, berarti kalu kita buat RDK pun tidak bisa menjawab juga, karena RDK itu dibuat untuk memperoleh kredit usaha tani. Tapi kita akan coba membuat pelatihan pembuatan kompos, tapi apakah kendalanya memang karena kita tidak punya uang, kalau kita tidak punya uang repot pak, ke pemerintah dio nak minta kredit pulo dak ado yang gratis. Maksud saya kita harus sbelajar keluar dari persoalan ini salah satunya dengan pelatihan kompos, harus diperhatikan juga mengenai lemak lepas.
Idris : artinya kalau kita tidak punya dana dalam mengatasi persoalan pupuk, kita masih bisa bikin dalam hal ini pupuk kompos. Mengenai persoalan hama ini apa yang menjadi soal ?
Zulkarnaen : Kalau masalah hama ini, setiap penggunaan obat itu harus ada petunjuk, atau berdomisili di desa kami, maka itulah membuat kami sulit memberantas hama.
Idris : Kurang informasi mengenai hama …… petunjuk tentang hama, obat dan cara memberantasnya sehingga hama menjadi perswoalan Pak Eduar?
Eduar : Yang kami sulit itu adalah hama yang menyerang tanaman yang lagi bunting soalnya padi itu batangnya menjadi membusuk.
Idris : Bapak kesulitan dalam hal pemberantasannya ya?
Idris : Apa lagi Pak?
Kalau kata Pak Zul tadi kita kurang informasi tentag hama dan kesulitan dalam hal memberantas dalam hal hama ini pak apa lagi yang menjadi persoalan? Kalau Pak Zul karena PPL tidak didesa, maka eduar tadi obatnya tidak tepat menurut Bapak-bapak apa lagi?
Floor : Betul Pak
Idris : Betul ya, dalam hal hama apa yang bapak-bapak dan ibu sudah lakukan?
H. Ali Bahar : Melakukan penyemprotan
Idris : Apalagi Pak?
H. Lijarudin : Cara obat kampung Pak.
Idris : Untuk mengetahui dan mengatasi informasi itu apa yang sudah kita lakukan?
Zulkarnaen : Sedapatnya itu dalam satu desa ada 1 PPL atau 2 desa 1 PPL.
Idris : Minimal 2 desa 1 PPL Pak yo., terus apalagi tentang informasi?
Bahrul : Menyemprot serempak dalam bersawah, sehingga hama kurang.
Idris : Kalau selama ini kita sendiri-sendiri Pak yi
Mak Kinah : Ya
Idris : Kedepan kita harapkan, dilakukan penyemprotan bersama. Bagaimana dengan obat kampung?
H. Lijarudin : Obat kampung ini kan hanya mencegah pak. Kalaulah diserang dak biso Pak.
Idris : Setahu saya PPL itu juga sudah berubag organisasinya. Kalau dulu ada yang namanya BPP kalau dak saya salah sekarang ini dia berinduk ke kacabdis, ya Pak Haji ya. Jadsi PPL sekarang berkantor di Kec. Dengan jumlah yang terbatas artinya pak kedepan tidak memungkinkan ini, makanya kalau kita lihat, PPL sekarang dia harus mengetahui berbagai macam hal. Kalaulah tadi ini, kita berharap untuk mengatasi informasi ke depan saya rasa sudah payan ada jalan lain dak pak yang bisa kita lewati agar kita bisa mengerti tentang hama ini?
Zulkarnaen : Kalau tidak bisa PPL berdomisili di desa, kami berharap sekurang-kurangnya 1x dalam seminggu bisa mengawasi masyarakat.
H. Lizarudin : Supaya diadakan beberapa pelatihan hama.
Floor : Pak Bustamio
Idris : Pak Bustami ya, sebetulnya kita punya ahlinya.
Jadi kedepan pun perlu Pak ya kita adakan pelatihan ini dan kalau kita adakan di desa bisa beberapa orang yang ikut.
Bagaimana menurut Bapak-bapak dan Ibu-ibu/ cocok bu?
Adakah Bapak-bapak dan ibu-ibu berfikir ke depan desa kita ini perlu yang namanya perpustakaan yang tempat informasi pertanian? Mungkin di balai desa
H. Lijarudin : Perlu Pak.
Idris : Jadi yang saya tangkap Pak ada 2 persoalan penting dalam kita berbicara nama :
1. Kurang pemahaman kita tentang nama-nama yang menyerang tanaman.
2. Ada Bapak-bapak yang sudah melakukan pemberantasan, tapi masih juga kewalahan dalam menghadapi hama.
Fs : Dalam diskusi ini ada beberapa usulan kedepan kalau menyemprot hama harus serempak seperti yang akata bang bahrul, kemudian kita minta PPL ada kunjungan rutin sekali seminggu ke desa, kemudian ada pelatihan pengendalian hama menurut Bapak-bapak bagaimana cocok dak pak.
Floor : Cocok.
Budi : Kira-kira ditahun berapa mati semua padi orang kampung ini diserang hama?
Bustami : Sekiotar tahun 1975
Budi : Setelah itu ado lagi dak pak.
Bustami : Ado, tapi dak separah yang tahun 75.
Budi : Seperti kata Pak Eduar, padi sedang berisi diserang hama. Apa tindakannya Pak?
Eduar : Penyemprotan.
Budi : Jenis hamanya : wereng coklat, kepnding tanah, walang sangit, keong mas, tikus, babi, burung.
Kalau babi ada PBB, kalau burung bagaimana mengatasinya?
Kades : di tunggu
Idris : Persoalan bibit kita sulit betul mencari mencari bibit terutama bibit karet, disini karet luas, kenapa kita sulit mencari bibit karet?
H. Lijarudin : Kalau disini Pak, bibit karetnya bibit lokal pak, jadi hasil getahnya itu kurang. Jadi kami bibitkan yang dari medan.
Idris : Karet unggul menurut kita Pak ya.
Ada dak yang sudah menanam karet unggul?
Kades : Ado dak seberapo.
Idris : Pak Eduar punya karet?
Eduar : Baru tanam Pak.
Idris : Dimano Bapak dapat bibit unggul itu Pak?
Edwar : Dari dana ICDP dulu Pak.
Idris : Kalau kita mau beli ado yang dijual dak Pak? Bibit unggul?
Floor : Ado.
Idris : Terus dimano persoalannya Pak?
H. Lijarudin : Sen Pak.
Idris : Jadi yang jual ado, mau beli dak telap. Selama ini untuk dapat bibit unggul macam mano caro kito?
Kades : dengan membeli. Ado sen beli, dak ado sen dak beli.
Idris : selain itu apolagi Pak.
Kades : Kamu membibitkan ilmu dak ado.
Idris : Pernahkan Bapak mencoba mengusulkan ke Dinas Pertanian /perkebunan kebun inters.
Kades : Belum Pak
Idris : Ado dak sudah terpikir itu sebelumnya?
Kades : Ado
Idris : Masalahnya di mana, kenapa itu kita tidak coba pak.
Kades : Jalurnya dak tahu.
Fs : Ado dak Bapak-bapak ini sudah pernah dilatih caro mebibitkan bibit unggul?
Floor : Belum
Fs : Kedepan menurutt Bapak-bapak bagaimana caranya desa kita ini tidak sulit lagi mencari bibit unggul?
H. Lijarudin : Dengan mengadakan pelatihan.
Fs : Selain itu, Pak Bus?
Bustami : Semai buahnya Pak.
Fs : Pak Badriansyah Bagaimana?
H. Lijarudin : Kita coba mengajukan bibit entres.
Fs : Ada lagi Pak?
Nah ini masalah pertanian, baru satu persoalan yang kita bahas sudah sekian jam. Kita tidak akan memabahas semua ini sampai 15. Malam ini kita hanya mencoba untuk membahas dan memahami bahwa sebetulnya inilah masalah yang kita hadapi di desa.
Yang kedua sabetulnya kita coba memahami bagaimana sebetulnya Bapak-bapak selama ini dalam menghadapi masalah. Karna saya yakin kalau ada masalah seperti ini kita bertumpu pada perankat desa, atau ketua kelompok tani saja, nah itu yang kita pahami Pak.
Apa yang kita petik dari ini, barangkali ke depan ketika kita punya persoalan-persoalan kita bisa duduk seperti ini, kita bahas betul apa-apa yang sudah kita tempuh ternyata gagal tentu tidak akan kita coba lagi.
Budi : Tadi kita sudah ke masalah pertanian, tadi seperti Idris bilang kita coba melihat bagaimana Bapak-bapak mengatasi masalah …
Kalau soal dana bantuan pemerintah Bapak-bapak lebih tau …
Kemudian ada yang namanya dan pembangunan desa. Dulu namanya Bang Desa sekarang namanya BPD Dana Pembangunan Desa. (sambil menuliskan diatas plano)
Saya tidak tahu untuk Kabupaten Merangin, saya tidak tahu berapa?
P’ Lizarudin : 11 juta pan
CoFs : 11 juta, ini setiap tahun 11 juta
P’ Lizarudin : Bukan lain Pak, Tahun dulu 10 juta, tahun sebelumnya 9 juta.
CoFs : Tahun belakang 9 juta tahun ini 11, 11 juta Pak yang akan masuk tahun 2003.
Maka, sebenarnya dana ini bisa dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di desa, karena dananya sediukit, ini yang di bisa kasih pemerintah Kabupaten … ya … kan … kalau semuanya akandidam dan semua-semuanya tadi, mungkin dana 11 juta itu tidak cukup.
Artinya kita harus memperbnayak swadaya … karena itu yang bisa dikasih pemerintah …
Jadi kita harus lebih berfikir untuk memecahkan masalah bersama-sama, kalau tidak tentu akan repot. Kalaupun ada bantuan ya … ada bantuan ICDP, semua Bapak sudah melihat bagaimana itu kan perlu di kelola, bahwa sebenarnya sen tidak masalah yang bermasalah kalau ada sen tapi kita tidak bisa memanfaatkan , ado sen masalah dak ado sen bermasalah. Iya … Pak Zul …
Yang lebih parah orang dak ado sen, lebihh parah lagi ternyata orang yang punyo sen (peserta tertawa …)
CoFs : Artinya kebersamaan yang penting.
Nah … kito coba … lagi mengurai masalah ….. mano lagi … Pak?
Setelah pertanian, kalau kita lihat tadi tidak ada masalah yang kita tidak dapat kita pecahkan. Kalau yang namanya pelatihan, nanti kita minta ke Dinas yang bisa melatih. Tapi apakah selama ini kita pernah meminta, misalnya pad Dinas perkebunan, tolong latih kami. Bagaimana membibitkan karet, kalau tidak pernah jangan salahkan orang perkebunan, jangan-jangan petugasnya dak tau o … Ada desa di Pangkalan Jambu.
Jadi selama ini ini kita punya masalah tapi tidak ingin menyelesaikannya kita tahu masalahnya Pak … masalah pupuk, kita tau masalahnya, caranya latihan pembuatan kompos, kita tidak tahu latihan pembuatan kompos, tapi kita tidak pernah meminta orang yang tahu untuk mengajari kita …
Kalau mungkin ditanya …, itu makanya pemerintah punya cabang Dinas Pertanian tingkat ditingkat Keecamatan, bisa ditanya: Pak kami mau pelatihan pembuatan kompos, …
Tapi persoalannya selama ini kita tidak pernah …, atau memang kita merasa tidak mempunyai masalah, karen akito meraso itu bukan masalah kito samo-samo, yang punyo masalah Pak Bus … ya terserah Pak Bus lah … karena dio yang punyo cabe … terserahlah … dio … mau dikasih pupuk atau idak … kitokan dak nanam cabe nah … itu bisa juga menjadi masalah.
Itu yang akan kita lihat apakah itu memang menjadi permasalahan bersama kalau, ko bilang pupuk yang menjadi masalah, kalo idak pake’ pupuk ya terserahlah … kalo Pak Bus nak pake pupuk … kami idak … dak biso menjadi masalah kito samo-samo …
Jadi itu Pak yang mau kita lihat dalam pertemuan ini, lagi-lagi apakah itu menjadi masalah bersama, kalau menjadi masalah bersama, maka sama-sama kita cari jalan keluar.
Kito beranjak masalah ternak … itu ado ternak lepas, katonyo dulu … bukan dulu … sekarang … kito mau kesawah … ternak ini nanti diapakan …
P’ Lizarudin : Begini Pak, kalau disini, kalau orng turun kesawah. Ternak dikandangkan, sudah selesai ternak dilepas.
CoFs : Jadi mulai ternak itu dikandangkan mulai kapan Pak ?
P’ Lizarudin : Mulai orang bertanam …
CoFs : Jadi ternak mulai dikandangkan ketika orang mulai bertanam, berarti bulan depan ya … Pak … sekarang orang lagi mengenai … ini sampai panen…
Peserta : Ya …
CoFs : Persoalannya, seperti yang Pak Idris katakan tadi, … begitu kita belum menyabit ternak kawan ia … lepas…
P’ Lizarudin : Itu sebagian … sebagian yang punyo Jawi …
CoFs : Persoalannya, seperti yang Pak Idris katakan tadi, … begitu kita belum menyabit … ternak kawan ia … lepas …
P’ Lizarudin : Itu sebagian … sebagian punyo Jawi
CoFs : Ada tidak sanksi bagi ternaknyo yang makan padi orang.
Ibu Kina : Ado … diganti.
CoFs : ado yang dak mau ganti Bu … ? Ado dak orang yang melanggar Dak mau ganti …
Ibu Kina : Dak ado … entah yang akan datang.
CoFs : Bekum ada ya … bu …, jadisetiap ternaknya memakan tanaman orang dia mau mengganti…
Kalau ayam … boleh dibunuh?… kalo … dio makan padi di sawah.
Ibu Kina : … Disuruh kurung sampai tiga kali.
CoFs : Sampai tigo kali … setelah tigo kali …
Ibu Kina : Boleh dibunuh …
CoFs : Artinya tadi tidak masalah, saya kembalikan ke Bang Bahrul.
Apa yang dimaksud dengan masalah ternak tadi …
Bahrul : Masalahnya pada saat menanam padi …
CoFs : Itu … sudah diatasi …, karena kito semua sudah tahu, sawah berkandang siang, ternak berkandang malam …
Jadi mulai nanti menanam … semua ternaknya … diikat … di pandang penggembalaan … sekarang memang musimnya jalan-jalan. Artinyo … itu kalau kita bilang ini bukan masalah bersama, karena tidak semua kito merasa terganggu dengan ternak yang lepas sekarang, karena padi belum ditanam, nanti kito sudah punya masalah …
Ternak pada saat padi mulai ditanam harus diikat dan digembalakan …
Artinya … itu tidak masalah lagi …
P’ Zul : Mungkin begini … Pak, menanggapi pertanyaan Pah Bahrul tadi … mungkin untuk cara menanam 2 kali setahun setahun, mungkin kira-kira ini yang menjadi permasalahan …
Seandainya kita buat 2 kali setahun, disini sebenarnya ado yang ingin ado yang idak …. Jadi tidak serempak …
Nah … disitulah … masalahnyo
CoFs : Itu masalah Pak …
Fs : … Saya beberapa hari ini coba berdiskusi, sambil jalan-jalan memang disini saya lihat ada keinginan untuk menanam padi dua kali setahun. Persoalnnya … habis panen ternak mulai lepas sampai menjelang musim tana yang akan datang .. nah pada masa itu kalau ada orang mau nanam padi idak serempak, katanya sawah harus dipagar … kalau tidak dipagar ya .. resiko … itu saya lihat juga persoalan dari ternak …, kemudian saya tanyakan kepada ibu-ibu kenapa tidak menanam sayur-sayuran, sawah belakang ini saya lihat bisa digilir … pak … jagung … mungkin .. cabe …, masalahnyo itu jugo kalau kito nanam cabe harus dipagar, dan biaya pemagaran itu cukup besar … ya .. Pak Bus …
Apakah memang itu persoalan ternak lepas … Bagaimana … Pak
CoFs : Mungkin begitu Bang Bahrul … bagaimana … yang lain … apakah persoalan yang diangkat Pak Bahrul ini benar adanya. Sehingga menjadi suatu masalah, kesulitan bertanam 2 kali setahun itu apakah masalah ternak …
Persoalannya itu kalau ada yang tidak, maka soal hama … mungkin itu sudah dijelaskan adik kita Ucok … bahwa salah satu pemberantasan hama terpadu itu semuanya harus serempak …
Kalau diingat nenek moyang kita dulu, dia harus ada kesepakatan kapan menanam, semua harus ke sawah …
Itu tujuannya …, dulu orang belum mengenal hama, rahasianya ternyata itu …, ilmunya sudah ada sejak nenek moyang kito dulu, kalau mau bertanam padi seluruh orang kampung harus menanam serempak, panen harus serempak …
Itu sebenarnya dari ilmu sekarang, oleh orang-orang sarjana itu dipelajari, ternyata kalau semua ditanam serempak itu akan mengurangi serangan hama, kalau ada tikus, maka serangannya terhadap lahan kita itu, tidaklah seberat kalau kita hanya sendiri kalo kita nanam sawah disinilah, kawan yang lain idak ado yang nanam tentu yang diserbu tikus disini, … habis semalam sawah kito … Karno itulah … banyak pulo … nah … jadi dikit … samo-samo ditanggung nah … sebenarnya itu rahasianya. Maka tadi bilang pemberantasannya harus sama-sama, jadi masalah ini sekarang ado yang mau ado yang idak …, betul …, karena tanaman padi pertamo … seluruh sawah ditanam
Tanam padi keduo … lah separo bae yang ditanam … padahal serangan hama tadi mungkin samolah dengan yang kito nanam sekarang cuma mungkin karena musuhnya lebih banyak, makanan lebih sedikit maka akan lebih banyak padi yang di makan. Pada saat tanam kedua nah … itu kalo … memang kito menjadi… kebersamaannya ya disitu pak cara mengatasinya. Semua orang harus bertanam padi dua kali setahun kalau ada yang tak pasti hama nya lebih besar.
Burung nyo akan lebih… banyak, Karna padi kitolah yang ada . jadi burung itu kesitulah… idak terbagi-bagi.
Nah itu salah satu kuncinya pengendalian hama terpadu…itu masalah nya tadi ternak… ternak ini memang… karena kito ado yang mau… ado yang idak…nah … ternak dilepaskan… karena memang musim ini kito tidak menanam padi… karena perjanjian kito sekali setahun…
Nah… itu yang mungkin menjadi masalah bersama, selama orang didesa PJ merasakan itu hanya sebagian-sebagian, masalahnya tidak bisa selesai…
Maka peningkatan ekonomi nya akan menjadi masalah…, dua kali setahun tentu ekonominya akan lebih… tinggi, kalau sekali setahun dia dapat 1000 gantang maka… kalao 2 kali jadi 2000…
Persoalannya sekarang harus ada kesepakatan bersama…, seluruh orang yang punya sawah harus sama-sama menanam, kalau tidak… ya… hama…
Seberna nya yang saya maksud dengan pabrik sen tadi ini…dio ….pak … kan itu … kita mencari uang, menambah penghasilan… (peserta ada yang sudah mulai mengantuk; Pak Anudin meningglkan ruangan) kalau kita mau bikin pabrik nyo…dak boleh…, kalaupun kito punyo uang mau bikin pabrik …dak boleh… yang boleh… bikin pabrik sen kan … pemerintah
P’ Bus : kalau ada yang jual pabriknya … kan dak ado salahnyo…(tertawa….)
(… pak Anudin…. Masuk kembali….)
Cofs : Dak boleh pak…, kalau pun ado di Indonesia ini sudah banyak orang yang ingin buat pabrik uang, dak boleh…, yang boleh pemerintah…, ado yang sudah bikan, makonyo bapak mungkin dengar… beredar uang palsu….,
Jadi mau meningkatkan dana nya tadi pak, makanya salah satu masalahnya untuk meningkatkan perekonomian, bisa di tanam dua kali setahun … satulagi tadi yang sudah dibilang pak Idris, ada sistim nyaitu pak sudah ditanam padi, itu bapak boleh, dulu lahan nya ditanam padi lagi… maka harus diselingi dengan palawija, bisa jagung, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, boleh cabe, sayuran…baru boleh padi lagi pak….
Dimano cari bibit jagung, … cari bibit … ini … itu gunanya Dinas Pertanian.
Jadi dari padi ke padi lagi itu tidak boleh … pasti hamanya akan cepat menyerang, dengan diselingi tanaman palawija … maka kita akan memutus rantai makanan hama itu, ini lagi-lagi harus kesepakatan bersama … kalau jagung ditanam ado jugo ternak yang lepas, sama dengan tidak
(Pak Kades meninggalkan ruangan)
CoFs : … ha … itu ado juga kawan ternaknyo yang kurus … karena kito nanam 2 kali setahun, ia … masalah … pulo …
Itulah … perlunya kita duduk bersama, harus ditimbang-timbang Pak, kalau 2 kali setahun, yang punyo sapi, punyo kerbau ternaknyo dak makan lah … kurus pulo, ia masalah pulo samo kawan.
Kito senang, kawan menderita, maka harus dicari kawan senang, kito senang samo-samo senang, ternak dio gemuk, padi biso ditanam dua kali setahun
Itulah yang harus kito duduk bersama orang kampung, bagaimana caranya itu yang tau Bapak-bapak, caro kami nunjuknyo yo … itu –itu kito bagi ilmunyo Pak, … Tapi untuk memutuskan … Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang tahu …, kuncinyo ini kalu idak macet …
(Pak Kades masuk keruangan kembali …)
Fs : Pak saya mau bertanya, kalau pada saat musim tanam sampai pnen kan ternak di kandang, itu makanannya dari mana Pak?
P’ Lizarudin : Cari rumput … ada tempatnya di pematang-pematang sawah.
Fs : Ada tempat yang memproduksi makanan itu Pak, kalau sepanjang tahun kita kandangi, masih biso tidak kito carai makannyo … ado yang nanam rumput gajah …
P’ Bustami : Disini pak ado Pak !
Fs : Belum ado, … pernah tidak diusahakan untuk kita coba mencari makanan ternak, seperti rumput gajah …, itu apa sudah pernah dilakukan?
P’ Bus & berapa peserta : Belum, … belum ado …
Fs : Kira-kira kalau kita berkeinginan menanam padi dua kali setahun atau menyelingi dengan palawija, memungkinkan tidak ke depan kita lakukan … dengan catatan kita harus mempunyai lahan yang bisa memproduksi tanaman ternak.
Menurut Bapak-bapak atau Ibu-ibu
Kalau sekiranya tidak memungkinkan, kito akan tetap bertahan sekali setahun.
P’ Lizarudin : … Beginbi Pak …, mungkin selama ini arahan untuk itu belum ada Pak, mungkin kalau sudah ada arahan ado pola pikirnya …
CoFs : Kalau memang ada …, padang pengenbalaan, contohnya sebentar lagi orang kesawah, itu digembalakan di padang penggembalaan. Nah memang resiko orang bertani dan bersawah harus kuat. Kalau dak kuat ini kito pegang (sambil memegang pena) …
Jadi kito sudah ado pembagiannyo pulo, jadi kalau memang ado padang penggembalaan dan ada lahan untuk ditanami, menurut ilmu peternakan ternak itu memang harus dikandangkan harus di gembalakan.
Jadi ternaknya itu akan lebih baik, akan lebih sehat kalau di kandangkan, diikat, ketimbang seperti sekarang ini … maka akan berbeda ternak yang lepas, dengan ternak yang dipelihara kalau kita … ya seperti inilah … dipelihara secara tradisonal, maka sebenarnyo kalo sistem perternakan dirobah, caro kito meliharo ternaknyo dirubah…, maka ini bisa jalan..
Dimano cari bibit … itu biso ditunjukkan oleh Bapak Idris macam mano caro nanamnyo… kito panggil orang peternakan. Karena kito sudah punyo mantri ternak di tingkat Kecamatan sudah ada mantri ternak …, tinggal kito datang ke mantri ternak, … tolong ajari kami cara memelihara ternak yang baik, cara membuat kandang yang baik, kalau selama ini belum dilakukan itu bisa dilakukan … nah … Bapak-bapak itu masalah-masalah pertanian dan peternakan.
Fs : Barangkali itu mungkin perlu kita jawab bersama ini ada dua keinginan yang sebetulnya nilainya sama-sama bagus tapi mungkin ini bertentangan kalau saya lihat, disatu sisi kita ingin bercocok tanam dua kali setahun, tapi di satu sisi kita juga harus mengurus ternak, pertanyaan saya tadi barangkali penting untuk kita jawab, memungkinkan atau tidak …, resiko bertanam 2 kali setahun, artinya ada tuntutan kita memelihara ternak dengan sistem kandang, mungkin akan ada suatu lokasi yang memang kita fungsikan untuk menanam makanan ternak seperti rumput gajah. Bagaimana kira-kira menurut pendapat Bapak-bapak …. Kedepan.
P’ Lizarudin : Jadi begini Pak, pada prinsipnya kedua-duanya kami setuju, tapi kalau sawah, ditanami 2 kali setahun tanpa diiringi pupuk itu dak berhasil, jadi payah jugo. Jadi maksudnya. Kalau satunya lagi lahan-lahan kering, di kebun-kebun
Fs : Artinya kedepan kita masih … kemampuan kita hanya bisa satu kali pak.
P’ Lizarudin : Kalu diiringi Pupuk bisa dua kali pak, tapi kalau dikejar dua kali tanpa dipupuk hasilnya dak jugo … tapi kalau dilahan kering, itu yang bisa, kopi dapat. Anak para dapat itu yang bisa kami bandingkan dengan daerah Kecamatan Sungai Manau daerah Dusun Bara Air Batu, itu kemajuan orang tu …
CoFs : Artinya Bapak-bapak, ada berapo caro kito yang biso kito tempuh, memang di dalam memenuhi caro-caro kito tadi … , mungkin dilakukan kalau ini dipelihara dengan baik, bagaimana cara, memeliharanya …
Kalau kita tidak tahu, kita akan undang orang yang tahu, misal mantri ternak, artinya lagi-lagi sekarang ada pemecahan-pemecahan masalah yang selama ini memang belum kita lakukan. Dari diskusi kita ini sebenarnya kita sudah ketemu, ada beberapa cara yang bertujuan sebenarnya untuk menambah penghasilan … tapi itu memang belum kito dilakukan, tentu dalam melakukan ini ada yangharus kita cari, … tadi Pak Haji bilang … kalau kita mau nanam padi 2 x setahun pupuknya harus ada, mk kita harus berpikir, bagaimana kita mencari pupuk. Setidak-tidaknya kalau mencari pupuk itu kalau bisa beli, beli dengan harga murah, kalaupun kito dak biso …
Nanti kita akan carikan supaya kita bisa mencari dana, ada upaya-upaya untuk mencari kekurangan dana …, tapi … dana ini seperti saya bilang …, sebenarnya ini bukn masalah …, yang masalah itu bagaimana cara mencari dan mengelola … sya rasa warga Pangkalan Jambu ini, sudah pernah punya pengalaman …, ICDP TNKS, berapa dananya pak … 250 juta … Ada tidak masalah … Pertanyaannya adalah sampai sejauh mana kita memanfaatkan uanga 250 juta itu untuk pembangunan desa kita. Itu yang saya bilang ini … bukan masalah, tidak kurang-kurang bantuannya 250 juta, ada jati, ada bibit unggul, ada mikrohidro …
P’ Lizarudin : Jadi masalahnya begini pak, mungkinmasalah ICDP ini,waktu dia turun, sebelum turun didiskusikan dulu dengan masyarakat bagaimana untuk memanfaatkannya. Kalau saya secar pribadi tidak tahu. Jadi tahu-tahu dan ICDP yang pertama ada yang untuk koperasi. Ada yang beli … untuk segala macam, masyarakat sehingga masyarakat untuk menanam. Ado yang tidak mau, basing-basing menanam bae..
Apo faedah dari proyek ini kan kito dak tau … masyarakat, untuk siapo …
CoFs : Itukan pengalaman … artinya itu … ada tidak waktu itu kita duduk bersama seperti ini … Di mesjid waktu kami sama P’ Bus, waktu puskesmas mau di bangun dia ditanya : kata P’ Bus jangan dululah puskesmas bikin irigasi.
Kalai saya tidak salah dengar, kita bangun Bronjong untuk pembuangan air, dari pada jadi besi tua,
Nah itukan jadi pengalaman, malam ini kita mau mencari bagaimana mengatasi masalah … itukan jadi masalah.
Ada pembangunan itu yang tidak menyelesaikan masalah kito maksud saya, klau kita sama-sama merencanakan, … ini ada 15 masalah.
P’ Zul : Begini pak, sebenarnya ini sudah kami pelajkari semua, melalui penggalian aspirasi seluruh seluruh masyarakat setempat.
Seluruh pertanyaan yang Bapak ajukan kepada kami ini sudah kami pelajari semua, datangnya dana ini dari penggalian aspirasi masyarakat pak.
Mungkin pada waktu itu belum sampai pemikiran masyarakat DBPJ untuk menggunakan dana ICDP ini untuk mengarah kesitu terima kasih Pak.
Fs : Jadi mungkin saya tambahkan begitu Pak?
Inilah sebetulnya salah satu makna keberadaan program ini kita memang kedepan, seperti yang sudah saya katakan diawal otonomi daerah, kita harus siap dengan segala macam perencanaan sehingga nanti pembangunan itu selaras dengan apa yang kita rencanakan di desa.
Barangkali itu sebetulnya makna yang mesti kita bangun bersama barangkali betul yang dikatakan Pak Zul, kadang-kadang terlintas. Misalnya … ini ada bantuan bibit pada saat musim tanam, kita terima, tapi mungkin yang lebih penting barangkali pupuk karna pada waktu itu kita hanya melihat kebutuhan sesaat kita tak berfikir jangka panjang. Dalam hal ini kita coba menggali, mengkaitkan kebutuhan, ada masalah, kita coba mencari. Apapun yang kita lakukan di desa ini kita sudah punya pedoman mungkin kira-kira itulah makna yang akan kita bangun dalam program ini.
CoFs : Saya coba urat-urat diskusi kita ini.
Penggalian aspirasi masyarakat, itu ada masalah … kalaulah semua proyek yang masuk kedesa kita ini sesuai dengan kehendak hati, sesuai dengan masalah, mano yang gatal disitu digaut, mano yang sakit disitu diobat.
Jadi penggalian aspirasi masyarakat, sebenaranya itulah yang diminta setiap tahun orang membuat rencana desa ada UDKP, Rakorba, Rakordes, Rakorcam.
Jadi diharapkan kalau ada penggalian aspirasi masyarakat maka akan ada rencan desa, program desa, dan ini bisa menjawab masalah.
Ada satu lagi yang menjadi masalah yaitu musyawarah de4sa nah itu masalah kita no. 5 pak.
Tadi sudah ditulis : sulit berkumpul, nah kalau itu masalah desanya, maka penggalian aspirasinya jadi terkendala ini timbul kalau ada musyawarah desa, semua ini pak. Perencanaan desa, peogram desa, kuncinya adalah musyawarah desa. Artinya mungkin apakah waktu tidak tepat, tapi saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan sulit berkumpul. Nah bagaimana kita mengatasi sulitnya berkumpul …
Apakah itu memang masalah Pak.
P’ Lizarudin : Sebenarnya tidak masalah, artinya gini, kalau kita memang tepat sehari atau dua hari sebelum kumpul kita diberitahu tapi kalau mendadak memang sulit, kadang kito ada kebutuhanlain.
CoFs : Ini masalah waktu yang mendadak
Artinya kalau jauh-jauh hari diberitahu kan tidak masalah. Apalagi pak kira …
P’ Lizarun : Kadang-kadang waktu yang ditentukan itu kito masih di sawah atau diladang.
CoFs : Kalau kebiasaan disini hari jum’at kita turun semua atau masih ada yang diladang.
P’ Bus : Kadang dua minggu pak.
CoFs : Dua minggu … artinya kita harus menyesuaikan waktu setiap dusun biasanya punya kebiasaan.
Ado yang hari jum’at dio semua turun, dak ado lagi yang diladang atau hari balai semua orang turun atau dio duo minggu sekali setiap jum’at duo kali turun semua. Kalau itu masalahnya, musyawarah desa masih tetap bisa dilakukan.
Ada dak lagi masalah musyawarah desa ini.
P’ Zul : Kalau bagi saya ada …
Menurut pengamatan saya, itu membosankan, malam ini rapat jugo, malam besok rapat jugo …
Kadang-kadang mano orang jujur kito dak tau .., mano yang dak jujur kito dak tau.
CoFs : Apa sebab jadi membosankan
P’ Zul : Yang dibahas itu-itu saha, tentang aspirasi masyarakat sidangnya itu 5 kali, dari naratif 01, masuk 02, 03,04 sampai 05 mulai dari tata air, bumi, bukit, sungai digali semua dalam sidang.
: Masyarakat jadi bosan sehingga masyarakat dak ado yang nengok (antusias)
coFs : artinya itu kalau keinginan ado.
P’ Zul : Keinginan banyak
CoFs : keinginan banyak, tapi apo yang kito butuhkan itu yang kito tidak tahu, tertutup oleh keinginan. Jadi, kalaupun tetap tadi dari 01 sampai 05 tidak lebih duitnya dari 11 juta.
(peserta tertawa)
CoFs : Iyo .. Pak haji …
Karena itu batas mampunyo pemerintah karna sudah ada keputusannya … oleh pemerintah …
P’ Zul : itukan bosan jadinya masyarakat, masalah luas sawah, segala macam, bagaimana kita menggembalakan ternak, samolah … uraiannya samo dengan Bapak ini, tapi adolah seikit beda-beda.
CoFs : Artinya rencana desa dan program desa memang harus menjawab masalah …, mau sidangnya berapa kali … yang penting dimana yang gatal disitu digaut.
Yang jadi soal apa yang kito rencanakan, apa yang menjadi masalah kito, itu lain pula yang dijawab.
Itu yang menjadimasalah, tadi Pak Haji bilang dananya. Ia ado kito dak pernah rapat, apo lagi itu … ini akan menjadi masalah. Pengalaman itu dimasa yang akan datang jangan dioulang lagi. Jadi mumpung kabinet-kabinet baru, maka sudah menjadi hutang kami untuk melatih para perangkat desa BPD LPM tentang tugas pokok dan fungsinya …
Kebutuhan kami ada yang tahu, karna kebetulan ada kawan yang sudah pernah melakukan pelatihan seluruh Kepala desa se Propinsi Jambi.
Setelah ini nanti disiapkan modalnya, kita kembali kesini, artinya lagi-lagi masyarakat desa supaya tidak membosankan harus tepat ceritonyo tapi yang menjadi masalah tak terjawab.
CoFs : Jadi kita sudah tahu, musyawarah desa sebenarnya soal-soalnya tentang masalah waktu, keberadan orang, kemudian tema yang dibicarakan, apa masalah yang ditemukan tidak terjawab dari program yang turan, sehingga kita susah menemukan manfaatnya tapi itu menjadi pengalaman kito ..
Satu lagi yaitu tentang kesehatan : kesulitan berobat ibu, puskesmas kita ada …
Ibu Mukharomah : apa yang sebenarnya yang menjadi masalah.
Ibu Mukharomah : Pak Mantrinya tidak ada
CoFs : P’ Mantrinyo ado, tapi puskesma dak ado lampu …
Balek … dio … cari tempat yang ado lampu atau penjelasan dari Pak Kades.
Kades : Pak Mantrinya akan datang.
CoFs : Itu ibu, Pak mantri akan datang soal obat-obatan yang sulit…
CoFs : Jadi sekarang Pak,Bu,pemerintah Indonesia sebenarnya tidak mampu mencukupi obat-obatan ini.Untuk di kota Jambi bulan yang lalu kita berdiskusi dengan seorang kepala puskesmas tidak mampu lagi memberikan obat lagi bagi masyarakat untuk 3 hari..
Pak Zul : Obat sudah di kirim ke Irak (tertawa)
(peserta ikut tertawa)
CoFs : Apa yang harus kita petik pelajaran di sini,sebenarnya adalah… kita harus berfikir untuk menyediakan sendiri,obat-obatan itu.Bagaimana caranya… Besok lagi diskusinya ada caranya…
Fs : Saya Pak,berdiskusi dengan Pak Zubir,disini kaya betul dengan tumbuhan obat-obatan,saya sudah catat itu Pak mulai dari hewan,dan tananaman sebetulnya.kalau kita mau.Dulu ada kawan saya kuliah,memanfaatkan ini,kalau Bapak ketemudengan balsem cap angso duo itu dulu berasal dari ramuan-ramuan tradisional.begini barang kali ini merupakan kekayaan yang kita miliki yang mungkin beberapa dari warga masyarakat yang memahami fungsi saya dapat dari Pak Zubir,cendawan dari susu harimau (semua peserta tertawa) katanya untuk obat sesak napas,ternyata disini kaya akan ramuan-ramuan.kalo ada yang pegal-pegal (terputus karena banyak yang membahas obat-obatan tersebut)
CoFs : Obat-obatan itu ada di hutan kita, persoalannya kita tidak tau khasiatnya…..(terputus oleh Mak Kinah yang menyela).
Fs : Sebetulnya di kota orang sudah kembali ke obat-obatan tradisional, itulah yang menyebabkan kita mengkaji tentang hal ini.Kedepan kalau sesak napas kita tidak perlu lagi membeli obat-obatan luar lagi.
Mak Kinah : Kadang mempan kadang tidak (membuat tertawa peserta).
Co Fs : Artinya nanti kalaulah obat-obatan di hutan adat ini, akan membuat hutan adat menjadi pabrik.Sen…. Saya kiasannya seperti itu karena sudah dicari orang.Kayak perusahaan-perusahaan jamu nyonya meneer yang ada di Indonesia itu sudah mencari bahan baku obat-obatan,termasuk yang di bilang Pak Idris tadi yang di beri oleh Pak Zubir, mungkin kito orang kampung banyak dak tau.Dan itu ada di hutan adat kita hutan-hutan sekitar,nah,tinggal kita mencari tau nanti,siapa yang bisa memberikan kita ilmu tentang apa saja khasiatnya,apa yang ada di sekitar kita,kita cari pula orangnyo.Sekarng apo yang dak ado didunai ini Pak,cuma apa kita pernah,persoalannya tadi ada di, kita sebenarnya tidak tau Pak! Kalo kita tau cara memberantas hama,tidakkan PPL mau datang atau tidak terserah.Kami lah tau pulo memberantas hama sendiri kerena kita menguasai informasi.Informasi itu tidak dari orang.Bisa dari surat kabar,radio,TV.bisa nanti di bilang Pak Idris,boleh tidak di sini di bikin buku-buku pertanian.Supaya nanti,kalo di serang wereng coklat,dak pulo Pak Bus baco,suruh kawan baco,mato dak jelas (Pak Bus tertawa) dak jugo.Pak Anudin tolong dulu guru,dak mungkin guru dak biso baco tolong,cerita sedikit.Kan bisa tapi,sayo bisa baco Pak Bus,bukunya dak ado macet pulo,tapi kalo buku ado di sini ada lingkup perpustakaan sekolahnya Pak Anudin atau perpustakaan yang ada di desa ini,kita buat maka itu semua bisa terjawab,soal obat-obatan ado pulo bukunyo dak ado,kito panggil ibu yang bisa buat obat,Itu yang harus kita jawab,masahnyo dari mano bukunyo Pak Budi.kito bikin surat minta ke dinas pertanian.Pasti punya buku pertanian.Banyak tidak ada bagaimana caranya beli pokoknya masukkan ke desa kami.Waktu ditanya di mana mau ditempatkan buku ini Pak Kades, nah ini tempatnya kato pak Pak Kades,nah terjawab sudah masalah,obat-obatan juga begitu.Maka kito harus ini Pak yang paling penting dak ado PPL baca buku,karena PPl baca buku tidak ada dokter,baca buku karena dokter juga baca buku juga.Nah,nyuntik yang kito dak biso Bu,salah suntik bahayo terpakso kito panggil mantri yang datang 10 hari lagi ya kan (semua tertawa),jadi ini yang kito kuasai,ini bisa dari koran,dari TV,dari buku,ada yang namanya poster,itu namanya informasi Pak,macam-macam; lah tau pulo macam-macam tumbuhan dan hewan.TNKS yang dilindungi UU,oh ya datuk di lindungi,gajah di lindungi,burung yang terbang,rangkong di lindungi dari situ kita baca dak biso ,kito bao suruh anak,dak biso kito suruh Pak Guru.Ya kan kalau dak suruh Pak Noval,baco pal artinya itu informasi,tapi pada saat ini ditempatkan sembarang tempat,iyo dak yang biso baco Mak Kinah.Informasi itu gunanya macam-macam Pak,ini nanti ado buku keterampilan yang biso kito minta di DEPERINDAG.Buku-buku tentang membuat kue,tentang apalah macam-macam,tentang Ibu-ibu PKK,selamo ado tempatnya di desa kita ini orang akan memberi.Persoalannya sekarang pernah tidak kita meminta buku,pernah tidak kita menyediakan tempat buku itu.Supaya informasi itu,kita tahu tentang memberantas hama,memberantas hama ini kan ucok yang menjelaskan kemarin,dio biso kerena dio baca buku;… Kalau ini kita buat apakah puskesmas itu mau menjadi ini,kan sudah ada tempatnya Pak,nah mungkin belum sampai terpikir disini kita selama ini.Atau tidak tahu cara tepatnya,itu pulo kami datang kesini.Kalau di bikin surat ke dinas pertanian mohon buku-buku idak sepuluh duo dikasihnya.
Pak Annudin : Jadi kesimpulannya Pak,kesimpulan untuk masa yang akan datang.Desa kita ini harus menanamkan budaya mencari informasi; Baik dari TV,Buku,Koran,Radio.
CoFs : Iya…. Itu untuk menjawab beberapa hal.Dijawab pula kayak mano pula kami mau mencari informasi.Ladang kami jauh,tibo balek ke rumah kami lah litak.Nah…. dengan macam ini kito,dengan ngobrol sambil balek dari ladang,nah kerno ada kawan yang balo,ado yang dengar ini bisa tersosialisasikan.Artinya mungkin tidaklah dari kita semua akan membaca,tapi ada orang yang baca.Pak Bustami kebetulan mendemgar informasi bagaimana cara menanam cabe yang baik,misalnya pakek mulsa,selama ini kito belum ado…. O… Aku mendengar dari kawan-kawan di Kerinci.
Pak Annudin : Kadang-kadang kami di desa ini sedikitnya ada juga menerima informasi,misalnya cara menanam cabe,beternak itik,bertanam bawang,kadang-kadang melalui radio,cuma kadang-kadang kami belum begitu mau percaya dengan informasi demikian.Pak Bustani sekarang kan bertanam cabe,seandainya beliau nanti berhasil,mungkin masyarakat desa BPJ.Banyak yang mengerti percontohan seperti ini Pak.
Co Fs : Percontohan-percontohan itu kan biso kita buat,pokoknya desa ini punya uang 11 juta tahun 2003.Terserah Bapak-Bapak mau buat contoh apa,pokoknya uangnya sebelas juta…
(peserta tertawa……)
Co Fs : Bapak-bapak Ibu-Ibu kita sampai pada yang namanya masalah ada 15 masalah.Dari semua masalah itu ada jalan keluar yang kita bisa ambil,hanya memang ada kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah dan ada yang di luar kemampuan.nah yang ada di luar kemampuan itu yang akan kita… namanya mencari bantuan.mencari bantuan itu harus jelas,apa yang menjadi aspirasi jalan keluarnya dalam mencari bantuan dalam bentuk proyek P2D,memanfaatkan dana BPD.Jalan keluarnya bisa… kalau saya bilang dengan Pak Kades sambil diskusi,uang untuk irigasi 48 juta swadaya tengoklah,gotong royong banyak yang nolak.Maka saya bilang sama Pak Kades pernah tidak Bapak buat proposal minta sama Pak Bupati… O iyo tidak pernah… sebabnya bagaimana cara membuat proposal,… itu di cari orang yang biso membuat proposal,supaya bisa ketemu dengan Bupati,dak banyak dikit,… artinya itu ada masalah yang bisa diselesaikankalau ada usaha… Kalau cuma bilang ini masalah siapa yang mau menyelesaikan… Biar Pak Idris saja,biar Pak Elwa sajalah… Inikan masalah orang pangkalan Jambu,kok kami di suruh menyelesaikan masalah,sementara orang pangkan jambu sendiri tidak mau menyelesaikan masalahnya apa lagi orang luar… nah begitu juga pemerintah ,pemerintah punya keterbatasan maka masyarakat harus bsa menyelesaikan masalahnya sendiri,karena masih banyak masyarakat lain pula… Jadi malam ini kita sudah bisa mengumpulkan masalah,ada 15 masalah… Masalah pertanian,sudah ada beberapa ketemu jawaban yang tidak mampu harus kita adakan dari luar.Maka yang menyelesaikan,misalnya kunjungan rutin PPL,Pak Kades harus datang ke dinas pertanian minta agar PPLnya datang mengadakan penyuluhan tentang hama terpadi,selam kita tidak pernah datang kesana,PPLnya juga tidak ada yang datang kesini atau dia banyak desa yang di bimbingnya.. sehingga dia bilang masyarakat di sini tidak meminta pelatihan hama terpadu.Maka dia menganggap masalah di sini bukan masalah itu.Itu yang harus kita ketemu Pak,masalah musyawarah desa bukan pula jadi masalah,masalah kesehatan juga jadi masalah,puskesmas ada,tapi tenaga kesehatan tidak ada,tadi sudah di jawab Pak Kades 10 hari lagi,Insya Allah Pak mantrinya akan datang,soal obat-obatan tadi,pernah sudah tersedia di sekeliling kita di hutan adat dan di dekat kebon atau apa barang kali yang harus kita pikirkan mencari orang yang bisa, kalau kami tau nanti kami kasih tau informasinya di mana akan di undang.Kan itu maksud kita bertmu,jadi soal yang lain-lain itu nanti kita diskusikan di malam berikutnya.Tapi yang paling penting kesepakatan bersama,tanpa ada musyawarah desa,tanpa ada mufakat masalah itu tidak akan selesai,ada satu ilmu yang saya dapat dari Pak Zubir,kalo kita mengulang memang susah itu mukul lutut saja tidak kena,itu kalau kita kena kemalangan, tidak ada orang lain bisa menyelesaikan masalah kita tanpa kita menceritakan masalah dan mencari jalan keluar.Pak Dokter sehebat apa tidak mungkin langsung menyuntik Pak Zul, pasti tanyo Pak Zul sakitnyo apa.Silahkan Pak Annudin.
Pak Annudin : Nampaknya semua masalah diselesaikan dengan musyawarah.Musyawarah tu sudah milik semua masyarakat desa BPJ ini cuma ada sesuatu yang terpikir dengan saya.Ada kelemahan musyawarah itu, pertama kelemahannya itu, kedisiplinan melaksanakan hasil keputusan musyawarah sering macet, itu yang membuat enggan masyarakat ikut musyawarah. Itu yang pertama, yang kedua, belum terorganisir dengan baik dalam pelaksanaan musyawarah sehingga mengalami rancuan.Itu saja yang dapat kami amati di desa BPJ.
Co Fs : ada yang menanggapi Pak, kalo tak ada inilah masalahnya pak disiplin dalam melaksanakan keputusan musyawarah sudah diseoakati, tapi kesepakatan itu kita langgar, itu kami dak biso jawab yang biso kito renungi malam ini, balik dan balik kito menghargai apo yang kito putuskan. Selamo kito buat keputusan kito langgar dak ado sanksi selamo itu kita dak akan …, bwesok gotong royong. Iyo, yang dak gotong royong bayar ito! Dak gotong royong, mano … macet … da’ mau kito bayar, jadi memang kito harus meningkatkan disiplin dalam melaksanakan keputusan dan harus diorganisir dengan baik agar tidak membuat kerancuan setiap musyawarah desa, waktu, liat orang, tema harus jelas ini bukan cuma masalah desa tapi, juga dinegara RI Pak ?!
P’Anudin : Kita-kita apa resepnya Pak?
Co Fs : Resepnya adalah semua orang harus menghargai orang lain, semua orang harus terbuka dan jujur itu Pak yang mahal di negeri ini, orang yang jujur sudah susah di cari, orang yang amanah sudah tidak ada lagi karna yang terukir dia yang amanah No. 25 Pak rasul kita sudah tidak ada sesudah itu tidak ada lagi Nabi dan Rasul semua orang yang baik didunia ini sudah tidak ada lagi, setelah 25 Nabi itu yangh ada kejujuran dan terbuka, jangan curig dengan orang lain hilangkan iri dan dengki.
Kalo ini sudah diputuskan, entah itu ke Presiden, entah dia Wakil Presiden entah dia Menteri, entah dia DPR, kalo kita melihat ke situ kan tidak ada lagi contoh yanng baik, nah yang baik siapa Tuhan yang tau, saya pun tidak tau apa Pak Anudin baik atau tidak, mak hati dan kelakuannya, masyarakat sini tidak tau apa saya baik atau jelek tapi pasti Mak Kinah akan tau. Oh itu Pak ko si Budi (Mak Kinah tertawa) Pak Bus tau itu ko sih Budi (Pak Bus tertawa)
P’ Anudin : Jadi Pak siapa yang harus menanamkan budaya disiplin dalam menjalankan hasil musyawarah.
Co Fs : Siapa yang harus disiplin yang membuat keputusan?
P’ Anudin : Tapi membuat keputusan bersama-sama.
Co Fs : Nah, jadi kalau membuat keputusan sama-sama maka harus sama-sama disiplin, jadilah ketemu jawabnya.
P’ Anudin : Betu kan Pak Haji tadi, soal putar memutar ini sudah diserahkan kepada kami, tapi kenyataan, ado bae yang nyelonong mutar, itu sulitnya
Co Fs : Penegakan disiplin itu yang kurang, ada yang mutar, pak haji tadi, Pak haji diam bae, pak anudin diam bae (pak haji dan Pak anudin tertawa) pak kades dak tau, gimana disiplin mau ditegakkan, mislanya si Budi yang mutar kemaren ke padang lalang langsung bawa granit, biarlah dio orang baru nak bantu kito disiplinyo kito buat. Tapi begitu melihat siapapun biar orang desa, luar desa karena kita sudah menepakan insya Allah tuh Pak itu yang sulitnya Pak !! (sebagian komentar keluar dari peserta) yang paling berbahaya orang yang tau yang membuat negara kita hancur itu karena orang tau sudah tidak memberi tau, mislanya Pak anudin tau si Budi granit iyo Pak Anudin, bukan-bukan si budi bukan. Iyo Pak Anudin ?! entah Idris Tapi harus iyo si Budi. Nah itu kembali ke kita dan hati nurani masing-masing, saya tidak bisa melarang Pak Bus granit siap yang bisa melarang Pak Bus megranit hyanya keputusan bersama kito keputusan tidak dijalankan semua orang bisa melanggarnya nah ityu Pak jadi …
Pak Anudin : Jadi perlu ditegakkan hukum, jadi orang yang melanggar diberi sanksi hukum yang disiplin jadi itu … kira-kira begitu dak ado tetap diganti, kenapa orang yang granit dak dihukum, ada tadi saya cerita sama Pak Zul sanksi yang terberat terbuang dari dalam negeri ini paling efektif Pak. Segala urusan harus ada hukuman yang jelas kalo ada orangluar melakukan, ditangkap yang penting niat disiplin itu niat, kalo tidak diniatkan tidak ada resep yang tepat.
Pak Anudin : Untuk menegakkan disiplin bagaimana caranya ?
CoFs : 1. Pak, sipembuat hukum itu harus taat dulu, ke 2 dibuat bersama, ke 3 harus tegas menjalankan keputusan.
Pak Zul : Ini kalo kami di desa ini Pak tumpuan kami tempat mengadu tali 3 sepilih. Tali inilah yang sering membuat sedemikian, kemano lagi kami nak mengadu.
Nah itulah … masalah kito, misalnya saya seorang kepala desa saya tidak mungkin benci anak saya, disuruh pergi, Pak anudin seorang tokoh Adat jadi dio dak pergi, bininyo bae yang pergi, jadi kayak gitu. Jadi kemano kami mau menuju sedangkan kepercayaan kami kepada tali 3 sepilih itu, ittulah pertanyaan saya.
Co Fs : Siapo yang mengangkan tali 3 sepilih ? (semua diam).
Pak Zul : Yang mengangkat itu dari maasyarakat (suasana tegang)
Pilihan masyarakat artinya kepercayaan masyarakat.
Co Fs : Disini Pak tali 3 sepilih, tanggung jawabnya hablum minallah dan hablum ninannaas,kalaulah ini sebagai suluh yang salah, Tuhanlah … dia yang membuat aturan, maka dia harus taat. Taat pada diri sendiri baru menaatkan orang lain dia kalau ini Pak Zul kito sudah ini, mako ini karena dio mewakili orang ini, mka tadi saya tanya kalo yang menunjuk tali 3 sepilih (Masyarakat) maka (Masy) ini yang harus mencabut ini karena yo yang menunjuk ini, amanah dari ini.
Pak Zul : Kami ini didesa ini ada petinggian-petinggian adat artinya kekuatan anak sehingga Bapak, kekuatan kemenakan sehingga mamak kekuatan mamak sehingga ninik mamak jadi ninik mamak tuh yang bekerjo di dalam tuh kemano? Kami ajukan kebidang pemerintahan, anaknyo lah pai pulo dalam tuh, nah itulah yang menjadi kalang kabut kami didesa ini adalah masyarakat bagaimana cara mengatasi itulah. Pak , kalo dak ado tanda tangan Kepalo Desa dak berlaku dan di Kecamatan, biar didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat yang ado di dusun, ketua pemuda, pokoknyo kalo ado tanda tangan Kepala Desa lalu didukung surat pengajuan tuh, itu kesalahannyo letaknya Pak.
CoFs : Mungkin sayo salah Pak, yo?! Sekabut-kabutnya negeri kalo semua orang sudah mau duduk berunding, semua masalah teratasi, seterjunseterjunnyo ninik mamak, selamo mamak mau mengajak anak dan kemenakan untuk berunding yang tuo biso memberi pelajaran ke yang mudo, yang mudo pula biso memberi yang ke yang tuo, sebab Nabi mau diingatkjan Siti Khadidjah, Nabi Pak ! dak do lagi yang setinggi Nabi Muhammad Saw, tapi istrinyo mau dio mendengar, padahal dio Nabi, junjungan seluruh umat tapi mau dio mendengar istri dan anaknya.
Pak Zul : Nah itulah kunci yang belum dapat untuk membuka.
CoFs : Tentu anak biso mengingatkan kepada Bapak, tentu kemenakan biso mengingatkan kepada Mamak.
Pak Anudin : Dikit Pak, ini bayangan nampaknya masalah-masalah disiplin melaksanakan hasil musyawarah itu, membutuhkan kekompakan 3 tali 3 sepilih itu, dari pemerintahan adat, juga dari tokoh masyarakat. Itu 3 komponen bukan ditujukan untuk kepala desa saja, ninik mamak saja, itu Pak.kadang-kadang kami kurang mengerti, kadang-kadang masalah ditujukan kepada kepalo desa, kadang-kadang samo ninik mamak, padahal dio harus berunding dengan tigo itu. Musyawarah tigo itu …
Pak Lizrudin : dikit. Pak dari tali 3 sepilih itu diantaronyo ado da’ kompak, dak kompaknyo (agak bingung) ado beda pendapat, selisih paham, ado sedikit gunjingan, dio lepas tanggung jawab.
Pak Kades : Gini sebenarnya Pak. Yang membuat celaka, tidak mau saling tegur menegur, sal;ah diawak bae, hukum rimba yang diterapkan.
? : Hukum itu yang diterapkan salah satu tidak kompak, nah itulah yang terjadi.
CoFs : Kekompakan, itu yang belum kesana.
Pak Kades : Jarang sekali menekui orang yang mengetahui kesalahannya.
CoFs : Kalo kito mo balik tuh Pak, masalah ladang kito tuh. Kenali, ribut dengan tetanggo cepat minta maaf.
Lizarudin : Ko cepat jugo cepat jugo … (semua tertawa)
Fs : Jadi, saya cukup bersyukur, berarti kita menyadari punya kelemahan bagi saya itu yang paling penting yang kita tangkap jadi ini kedepan perlu jadi bahan pemikiran kita semua Pak. Saya sangat percaya desa ini tidak akan mempu di ganggu. Pak Kades sendiri harus semua yang membangun desa itu barangkali saya catat penting malam ini, bahwa ternyata kita sadar bahwa kita punya kelemahan, itu barangkali yang kedua, memang saya melihat kita sebenarnya punya banyak kekuatan di desa ini yang kita punya. Kita punya yang namanya Lembaga Adat. Sebenarnya kalau kita bicara pelaku sebenarnya disinilah cerminan kita orang lain tidak punya ibu Pak, nah alangkah sayangnya ini sebuah kekayaan yang kalo kita tinggalkan itu hilang identitas kita dan dan mengapa kita melalui proses diskusi ini, ini menurut ilmu saya Pak, saya tidak bermaksud menggurui Bapak-bapak, karena saya memang belum begitu ahli, pengetahuan lah yang perlu kita asah Pak merubah peroilaku itu tanpa memberi informasi, itu saya tidak pernah percaya Pak, kalolah Pak Anudin bilang ado pilot project, selamo ini yang sayo pernah liat tidak ada pilot project yang berhasil karen apa, kito ngasih contoh benda itu, Pak orang tidak tahu kenapa harus pake ini, itu, menurut saya terbalik kesadaran itulah yang pertama perlu kita pahami, nah salah satu muatan dari kito diskusi-diskusi ini, mudah-mudahan dari proses diskusi ini muncul pemahaman-pemahaman baru dan kesadaran-kesadaran baru kedepan mungkin itu yang menjadi catatan pribadi saya itu Pak.
Pak Elwa : Hampir sama, jadi Idris ko tadi bersyukur, saya mengucapkan alhamdulillah, samapai sekarang detik ini desa BPJ yang digambarkan di Prov jambi itu, seperti itu keadaannya. Bahwa tiga tungku penjerangan itu sudah tidak bisa lagi menanak nasi, tungkunya cuma dua yang satu roboh. Alhamdulillah itu kita sadari malam ini, mumpung kabinet baru, macam-macam struktur baru, ini perlu kita sadari bahwa kedepan kita berubah kalo tidak Kades baru setelah Pak Tajudin akan mengalami hal yang sama ini juga persoalannya. Persoalan tali 3 sepilih dak kompak Pak nah kiamat.
Pak Lijarudin : Mumpung model desabaru, merupakan musyawarah merupakan masal;ah hendaknya desa tetangga diikutkan, seperti contoh racun ikan dibuat peraturan di dalam negeri, orang luar masuk, dak berlaku ke kami, akhirmyo lemah jugo dibuat orang luar. Tapi jika desa tetangganya tau mungkin bisa kena hukuman juga (semangat + serak tangan).
Co Fs : Itu nanti bisa, di sosialisasikan, dibuat dan disosialisasikan. Misalnya pelatihan perangkat desa yang kami janjikan itu. Orang bukit perentall jugo bisa ikut, tapi, yang harus kito jawab soal yang sudah kito raso, terdengar soal kekompakan tali 3 sepilih, 3 tungku sejarah, orang itu ado jugo …
Maka jawabannya itu kami yakin seyakin yakinnya pasti kito bisa kompak.
Tadi kan kito biso jawabnyo Pak Zul, karena orang inilah yang harus duduk …
Pak Zul : Ini kito kembali kemasalah tadi, setiap kami dalam suatu musyawarah atau membuat suatu keputusan, kami mengadakan disiplin suatu keputusan dalam adat tali 3 sepilih itu memang sudah kami sepakati baik dari anggota masyarakat maupun dari tali 3 sepilin, tetapi ada suatu kelemahan sedikit menurut pendapat saya ..
Ada suatu kelemahan … setiap keputusan sudah di informasikan ke aparat desa untuk di informasikan …, tapi sampai sekarang tidak ada sehingga orang luar bebas masuk ….