DDM-Manajemen Perubahan dan Bentuknya
Jawaban Fardiah Kurnia
Manajemen perubahan adalah proses terus-menerus memperbaharui organisasi berkenaan dengan arah, struktur, dan kemampuan untuk melayani kebutuhan yang selalu berubah dari pasar, pelanggan dan para pekerja itu sendiri. Kegiatan manajemen perubahan harus berlangsung pada tingkat tinggi mengingat laju perubahan yang dihadapi akan lebih besar dari masa sebelumnya.
Agar terjadi perubahan yang signifikan dan dapat diimplementasikan dengan baik kedalam suatu organisasi, maka hal berikut ini harus segera terjadi, yakni: Orang harus memahami dengan jelas tentang apa yang dimaksud dengan organisasi bisnis dan pelanggan. Dengan demikian, definisi yang jelas tentang tujuan bersama diperlukan; dan persyaratan kinerja baru harus dinyatakan dengan jelas dan dipahami oleh para pekerja, sehingga mereka mampu melakukan perubahan perilaku sekaligus merubah cara mereka melakukan bisnis, tentunya perubahan ini secara luas harus selaras dengan tujuan organisasi.
Dengan demikian, para manajer perlu melakukan pembinaan untuk suatu perubahan yang konstruktif pada seluruh organisasi. Ketika ide perubahan disampaikan kepada seluruh lapisan organisasi sebagai sebuah mainstream atau hal yang sudah biasa, maka dengan sendirinya perlu dibarengi oleh perubahan infrastruktur pembinaan yang sudah ada, yang dapat mengatasi segala bentuk resistensi, sehingga mereka terdorong untuk mencoba dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang telah direncanakan.
Tipe atau bentuk perubahan dalam organisasi:
Perubahan organisasi merupakan suatu proses dimana organisasi bergerak dari keadaannya yang sekarang ke suatu keaadaan yang diinginkan di masa yang akan datang untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Tujuan yang direncanakan dari perubahan organisasi adalah untuk menemukan cara baru dalam menggunakan sumber-sumber daya serta berbagai kecakapan yang ada dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam rangka menciptakan nilai serta memperbaiki atau menambah keuntungan bagi para stakeholdernya.
Perubahan organisasi yang direncanakan normalnya ditujukan untuk meningkatkan keefektifan terhadap satu atau lebih dari empat tingkatan yang ada dalam organisasi, yaitu : sumber daya manusia, sumber-sumber daya yang fungsional, kemampuan teknologi, dan kemampuan organisasi.
Kekuatan dan Resistensi terhadap Perubahan Organisasi
Lingkungan organisasi selalu mengalami perubahan sehingga organisasi harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan ini agar mampu bertahan. Salah satu tugas terpenting manajer adalah dapat mengetahui kekuatan yang ada di lingkungan organisasi yang dapat berdampak bagi kelangsungan hidup organisasi, serta mengenali sifat-sifat kekuatan tersebut. Sebab jika manajer lamban dalam menyikapinya, maka organisasi akan tertinggal jauh di belakang pesaingnya dan bisa berbahaya bagi keefektifan organisasi. Berbagai kekuatan yang ada di lingkungan sekitar organisasi antara lain, kekuatan kompetitif, kekuatan ekonomi, politik dan global, kekuatan demografi dan sosial serta kekuatan etika.
Disisi lain, perubahan organisasi juga bisa berdampak negatif dengan mendatangkan masalah bagi organisasi. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa salah satu alasan penting mengapa beberapa organisasi tidak mampu untuk berubah adalah karena kelembaman (inertia) organisasi, dimana organisasi cenderung untuk mempertahankan status quo-nya. Resistensi dapat membuat keefektifan suatu organisasi menjadi sangat rendah dan mengurangi kesempatannya untuk bertahan. Resitensi atau halangan untuk berubah yang dapat menyebakan inertia bisa ditemukan dalam organisasi, kelompok maupun individu dalam organisasi.
Sumber :
Malayu.2001.Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta;Pt Bumi Aksara
Ticoalu,G.A.2011.Bahan Ajar Dasar-Dasar Manajemen 1.jakarta;Pt Bumi Aksara