Livelihood

Sumber: Guidance Note on Recovery Livelihood. UNDP – ISDR, International Recovery Platform Secretariat, Kobe, Japan.

Definisi dari Livelihood

Istilah livelihood berkenaan dengan kemampuan manusia mengembangkan strategi dan mengimplementasikan strategi tersebut untuk menjamin keberlanjutan hidup mereka. Kekomplekan pemaknaan istilah ini muncul ketika pihak-pihak eksternal seperti pemerintah, LSM dan lainnya berusaha memfasilitasi masyarakat yang kehidupannya sedang terancam, bermasalah atau sedang mengalami kehancuran.

Menurut Chambers dan Conway (1991) Livelihood terdiri dari kemampuan, aset (termasuk material dan sumberdaya sosial) dan aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan rumahtangga. Suatu livelihood akan berlanjut ketika livelihood tersebut dapat mengatasi kecemasan dan mempertahankan atau meningkatkan kemampuan dari aset-aset yang dipunyai saat ini dan dimasa yang akan datang dengan tidak menimbulkan kerusakan terhadap sumberdaya alam.

DFID, telah membangun kerangka/perangkat penghidupan yang berkelanjutan (SustainableLivelihood Framework/SLF). Kerangka ini merupakan alat analisis, yang berguna untuk memahami banyak faktor yang mempengaruhi kehidupan dan bagaimana faktor tersebut berinteraksi satu sama lain. SLF ini memandang bahwa penghidupan merupakan suatu sistem dan merupakan cara untuk memahami:

  1. Aset-aset yang dimiliki oleh masyarakat
  2. Strategi yang mereka kembangkan untuk memperoleh penghidupan
  3. Konteks dimana sumber-sumber penghidupan dikembangkan, dan
  4. Faktor-faktor yang membuat kehidupan menjadi semakin rawan atau sebaliknya

Aset-aset Penghidupan

Aset-aset dapat berbentuk sesuatu yang kelihatan (tangibel) seperti cadangan makanan yang disimpan, uang yang ditabung, tanaman dan ternak, lahan dan sumberdaya lainnya. Aset dapat juga berbentuk sesuatu yang tidak kelihatan (intangibel) seperti klaim terhadap makanan, pekerjaan dan bantuan terhadap material-material tertentu, bantuan terhadap kesehatan, pendidikan dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan tertentu.

Aset-aset yang digunakan untuk penghidupan dapat dikategorikan ke dalam lima: manusia, sosial, alam, pisik, dan finansial.

Sumberdaya Manusia keterampilan, pengetahuan, kesehatan, kemampuan untuk bekerja
Sumberdaya Sosial Sumberdaya sosial, jaringan informal, keanggotaan dalam kelompok formal, realsi, kepercayaan dalam bekerjasama dan peluang-peluang ekonomi
Sumberdaya Alam Sumberdaya alam seperti lahan, tanah, air, hutan dan perikanan dan lainnya
Sumberdaya Fisik Infrastruktur dasar seperti jalan, air dan sanitasi, sekolah, ITC dan produsen barang termasuk peralatan, ternak dan peralatannya 
Sumberdaya Modal Sumberdaya finansial termasuk tabungan, kredit, dan pendapatan dari tenaga kerja, perdagangan dan kiriman uang dari keluarga

Kontek Penghidupan

Penghidupan dibentuk oleh konteks sosial, ekonomi dan politik. Institusi, proses dan kebijakan seperti pasar, norma sosial dan kepemilikan lahan mempengaruhi kemampuan untuk mengakses dan menggunakan aset untuk menghasilkan pendapatan yang tepat. Jika konteks ini berubah, maka akan tercipta masalah/halangan baru dalam penghidupan mereka, atau sebaliknya akan tercipta peluang-peluang baru bagi penghidupan masyarakat.

Organisasi sosial dan politik Proses pembuatan keputusan, bentuk organisasi sosial, norma dan aturan sosial, kepemimpinan, kekuasaan dan otoritas, kelakuan pencari keuntungan (rent seeking)
Pemerintah Bentuk dan kualitas sistem pemerintah, termasuk struktur, kekuasaan, efisiensi dan efektivitas, hukum dan keterwakilan
Relasi sosial Sesuatu yang mempengaruhi penghidupan pada kelompok-kelompok tertentu dalam komunitas seperti: gender, etnis, budaya, sejarah, agama dan hubungan kekerabatan
Fasilitasi terhadap transfer jasa-jasa Efektivitas dan tanggung jawab dari pemerintah dan sektor swasta dalam mendistribusikan informasi seperti pendidikan, kesehatan, air dan sanitasi
Aturan-aturan dalam mengakses sumberdaya norma sosial, aturan main, adat dan kebiasaan yang menentukan pendudukdalam mengakses sumberdaya
Kebijakan dan proses pembuatan kebijakan Proses bagaimana kebijakan dibuat dan diimplementasikan dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

Penghidupan masyarakat juga dibentuk oleh lingkungan alam. Kualitas tanah, udara dan ar; iklim dan kondisi geografis, ketersediaan fauna dan flora, intensitas dan frekuensi bencara alam, semuanya mempengaruhi keputusan berkenaan dengan kehidupan masyarakat.

Strategi Penghidupan

Bagaimana masyarakat mengakses dan menggunakan aset dalam kontek seperti yang disebutkan diatas: sosial, ekonomi, politik dan lingkungan akan membentuk strategi penghidupan. Keragaman dari strategi penghidupan sangat banyak jumlahnya. Seorang individu dapat menekuni beberapa aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang atau kelompok orang dapat menekuni aktivitas yang berkontribusi terhadap strategi penghidupan kolektif. Di dalam rumah tangga, seorang individu sering mempunya tanggung jawab yang berbeda untuk mempertahankan kehidupan keluarga.

Kerentanan Penghidupan

Kekuatan dari suatu penghidupan tertentu tidak hanya diukur dari hasil yang diperoleh, tetapi juga diukur dari ketahanan penghidupan dari goncangan, perubahan dan kecenderungan musim. Goncangan dapat berupa bencana alam, perang, dan penurunan kondisi ekonomi. Ketersediaan sumberdaya, peluang untuk mendapatkan sumber penghasilan baru dan permintaan untuk produk tertentu   dapat saja berfluktuasi sesuai waktu dan musim. Kecenderungan dalam situasi politik dan pemerintahan, penggunaan tehnologi, kondisi ekonomi dan ketersediaan sumberdaya dapat menjadi hambatan dalam merancang penghidupan di masa yang akan datang.

Penyempurnaan Kerangka DFID

Kerangka penghidupan yang disusun oleh DFID, telah disempurnakan oleh Frank Ellis (2000) untuk menunjukkan peran akses yang lebih tegas. Suatu keluarga atau komunitas tertentu melangsungkan hidup dan penghidupannya dengan bertumpu pada berbagai aset yang dimiliki. Aset tersebut meliputi modal sosial, modal manusia, modal finansial, modal sumberdaya alam dan lingkungan serta modal fisik infrastruktur. Akses terhadap aset tersebut sering dimodifikasi oleh peran relasi sosial (seperti gender, kelas ekonomi, umur, etnisitas, agama/ras), pengaruh kelembagaan (aturan adat, kebiasaan, pasar) dan organisasi (seperti LSM/NGO, administratur dan pemerintah dalam arti luas, lembaga agama dan organisasi keagamaan yang berada dalam konteks kerentanan (meliputi bencana alam,, konflik maupun tren seperti krisis ekonomi, harga yang fluktuatif, pertumbuhan penduduk dan masalah kependudukan serta perubahan teknologi dan kebijakan makro).

Beranjak dari uraian tersebut, strategi penghidupan suatu unit komunitas terdiri dari berbagai aktivitas yang dibagi dalam dua kategori yakni aktivitas penghidupan berbasis sumberdaya alam (seperti pertanian, peternakan, perikanan, komoditas, hasil hutan non kayu dan berbagai crash crop lainnya) dan aktivitas non SDA seperti perdagangan jasa, industri dan manufaktur, transfer dan remitance dengan dampak capaian keamanan penghidupan seperti tingkat pendapatan yang stabil, resiko yang berkurang dan capaian keberlanjutan ekologi yakni kualitas tanah, hutan, air serta keragaman hayati yang terpelihara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *