Pelajaran 25
Sesungguhnya orang-orang yang dengan cermat mengkaji kondisi kehidupan dan dunia, melewatkan hari-hari mereka seakan-akan mereka tahu bahwa mereka adalah musafir, yang tak terelakkan akan meninggalkan sebuah area yang diusik kelaparan, tak sehat dan tak ramah, dan mereka mau tak mau harus bergerak kedaerah-daerah yang subur, ramah, dan memiliki banyak bekal untuk kenyamanan dan kenikmatan hidup.
Mereka antusias sekali untuk melakukan perjalanan, bahagia dalam harapan akan kedamaian dan kehagiaan kedepan. Mereka dengan suka hati menerima derita dan derita, kesulitas demi kesulitan dan bahaya serta resiko perjalanan, berpisah dengan teman agar dapat mencapai tujuan perjalanan – sebuah area yang memberikan kebahagiaan. Mereka tak menolak kalau harus menghadapi kesulitan dan tidak ragu-ragu memberikan apa yang dimiliki untuk tujuan sedekah dan kemurahan hati.
Setiap langkah mereka menuju tujuan, betapapun melelahkan dan menguras energi, merupakan sebuah kejadian yang membawa kebahagiaan dalam hidup mereka. Sebaliknya, kondisi orang-orang yang terpaku perhatian mereka kepada dunia ini dan yang menyedihkan mereka bergelimang kenikmatan dan kesenangan yang cepat berlalu, tak ubahnya seperti musyafir yang tinggal di daerah yang subur dan memberikan kebahagiaan dan kemudian mau tidak mau harus melakukan sebuah perjalanan, padahal dia tahu bahwa perjalanan itu akan berakhir di sebua daerah yang gersang, keras dan tidak bersahabat.