Pemikiran Jean Baudrillard

Kuliah di Sanglah Institute …

Konsumsi Simbol

  • Menurut Jean Baudrillard era postmodern ditandai oleh aktivitas konsumsi lebih massif dari aktivitas produksi. Namun Jean Baudrillard juga menambahkan bahwa era ini ditandai oleh bergeserta orientasi konsumsi yang semula ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bergeser kepada untuk memenuhi “gaya hidup”. Kondisi ini tidak terlepas dari muculnya kelas menengah baru akibat diterapkannya konsep ekonomi kynesian.
  • Kelas menegeh baru ini adalah masyarakat yang cukup konsumtif. Perhatikan symbol-simbol konsumerisme yang diproduk oleh kelompok kapitalis. Kita pasti telah banyak terpapar dan mengkonsumsi produk tersebut.

Spectacle Society (Masyarakat Tontonan).

  • Konsumsi symbol ini menciptakan lahirnya spectacle society atau masyarakat tontonan yakni masyarakat yang saling menonton dan bertukar symbol.
  • Orang bisa canggung memasuki suatu kelompok karena kita tidak memiliki symbol yang setara.
  • Mayarakat tontonan ini bukanlah tujuan akhir, ia akan terus mereproduksi masyarakat-masyarakat tontonan lainnya, atau meluaskan skalanya.

Simulacrum (Simulakra)

  • Simulacra merupakan sebentuk instrument yang mampu merubah hal-hal yang bersifat abstrak menjadi konkrit dan begitu pula sebaliknya: konkrit menjadi abstrak.
  • Beberapa instrument yang dapat terklarifikasi di dalamnya adalah: teks, visual dan peristiwa. Contohnya spongboob, televisi, camera, lukisan (visual/citra), dan Disneyland dan konser musik (peristiwa).

Hiperealitas

  • Terminologi ini menunjuk pada segala sesuatu bersifat melampaui kenyataan. Menurut Baudrillard, hiperealitas merupakan ciri paling kentara yang dibawa atau diciptakan simulacra.

Berakhirnya Kehidupan Sosial.

  • Mereka yang terjebak dalam simulacra dapat dipastikan telah berakhir kehidupan sosialnya.

Distingsi

  • Distingsi merupakan “jarak social” yang diakibatkan oleh pilihan selera. Sebagai missal, konstruksi suatu kelompok atas music dangdut sebagai low culture atau budaya rendah, secara langsung bakal berimplikasi pada penilaian kelompok tersebut terhadap mereka yang mmenggemari music dangsut adalah sebagai kampungan atau orang desa. Demikian pula dengan music Jazz, mereka yang mengkonstruksinya sebagai high culture, budaya tinggi berimplikasi pula kepada penilaian bahwa para penggemar music jazz merupakan orang yang berkelas.

Sampah Visual

  • Sampah visual merupakan kebiasaan akut para kapitalis yang gencar memasarkan produk-produknya melalui berbagai spanduk berikut banner di pinggiran jalan yang justeru mendistorsi alam pikiran kita.
  • Iklan camera digital, bagus mahal, akan tetapi kita tidak bisa membeli. Terlintas pada fikiran alangkah miskinnya saya. Lalu iklan ini telah merusak hari kita yang indah. Iklan ini telah memperkosa kebahagiaan kita. Karena sampah visual ini terletak diruang public, maka iklan ini merupakan sampah visual yang memperkosa pikiran kita.

DrugStore

  • Drugstore adalah tokoh obat merupakan istilah yang digunakan Baudrillard guna menunjuk pada minimarket yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dan umumnya beroperasi 24 jam.
  • Sebagaimana filosofi toko obat dimana beragam obat penyakit ringan sampai penyakit berat terdapat di dalamnya. Minimarket menurut Baudrillard merupakan upaya menghindari spesialisasi barang dagangan. Meskipun dengan tempat yang terbatas, ia berupaya memanfaatkan setiap celah ruang yang ada sehingga beragam komoditas dapat terpampang di dalamnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *