Pengantar: Perspektif dalam Pemikiran Ekonomi
oleh: Martin J. Spechler, p.1-6
Pendahuluan
Tulisan ini ingin menunjukkan bahwa ekonomi politik memiliki beberapa cara pandang/perspektif yang berkembang pada masa lalu dan terus disempurnakan pada masa sekarang. Disamping mainstream Neoklasik, ada beberapa perspektif lain seperti Mercantilis, Marxis, Austria, Keynes dan perspektif Institusional. Berbagai macam perspektif yang muncul saat ini seperti Neo-mercantilis, Neo-marxis dan lainnya mempunyai banyak pendukung, baik di USA maupun di belahan benua lainnya. Mereka percaya bahwa mereka dapat menjawab permasalahan ekonomi kontemporer, dan lebih baik dari cara yang ditempuh oleh mazhab Neoklasik.
Upaya mempelajari berbagai macam perspektif sangat bermanfaat karena ilmu ekonomi tidak harus dipandang sebagai kemajuan intelektual yang beranjak dari kesalahan menuju kebenaran, akan tetapi mesti dilihat sebagai proses (perjalanan) budaya ilmiah dalam waktu yang lama kemudian dinilai, diulang dan dievaluasi kembali pada masa sesudahnya. Perjalanan dari Adam Smith ke Alfre Mashall sampai ke Paul Samuelson dapat dipandang sebagai kemajuan hanya dalam satu perspektif, akan tetapi kehilangan gambaran dari cara pandang yang lain. Umumnya ahli-ahli dari perspektif baru seringkali membangun struktur pemahamannya dari struktur pemikiran sebelumnya yang telah mapan. Dengan begitu banyak persoalan ekonomi kontemporer tidak dapat dijawab, maka merubah asumsi dan prosedur mungkin dapat memberikan jawaban yang sempurna.
Pengertian Perspektif
Perspektif dapat didefinisikan sebagai suatu pandangan yang kompleks terhadap dunia yang berisi pertanyaan etis dan pertanyaan ilmiah untuk dikaji lebih lanjut. Perspektif memberikan informasi tentang: masalah yang mana yang penting?; Tindakan siapa yang menentukan situasi yang sedang terjadi?; Apa yang dapat diasumsikan berkenaan dengan tindakan yang dilakukan dan siapa yang dipengaruhi?; Bagaimana hipotesis dapat diterima atau bahkan ditolak?; Apa jika ada, yang dapat dilakukan berkenaan dengan situasi yang terjadi?.
Perspektif tidak sama dengan paradigma penelitian bahkan lebih luas cakupannya dari paradigma penelitian. Hipotesis atau teori-teori ekonomi diturunkan dari perspektif ekonomi dan perspektif sangat tergantung kepada pandangan filosofis seseorang terhadap dunia nyata (philosophical wolrdview).
Mengapa Memilih Perspektif Tertentu?
Berbagai macam teori dapat memiliki subjek yang berbeda meskipun berasal dari satu perspektif. Tanpa suatu ketegasan dari suatu perspektif tertentu, sangat sukar untuk memahami bagaimana seoarang ahli ilmu sosial dapat meyakini bahwa teori atau hipotesis yang dibangun akan dapat diterima atau di tolak, sementara pemikir-pemikir ilmu sosial lain akan mengatakan tidak tepat, jika digunakan perspektif yang berlaku secara umum. Konsekuansinya, suatu perspektif akan menjadi valid sepanjang menghasilkan suatu teori dan penjelasan tentang kehidupan sosial.