DDM-Teknik Mengatasi Penolakan Perubahan
Jawaban Charles Manurung
Perubahan adalah sebuah hal yang pasti yang akan menimpa dan mempengaruhi organisasi termasuk diantaranya perusahaan.penolakan terhadap perubahan terjadi pada tingkat individu orang atau kariawan serta terjadi pada tingkat organisasi. Penolakan terhadap perubahan hampir pasti akan selalu terjadi sekarang yang menjadi topik pembahasan adalah, bagai mana mengatasi penolakan perubahan di dalam sebuah organisasi?
Ada beberapa teknik dalam mengatasi penolakan perubahan dalam sebuah organisas yaitu:
A. Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi
Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan selalu mendapatkan tambahan informasi yang kurang jelas yang berdampak negatif. Informasi yang tersebar menjadi simpang siur. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus melakukan beberapa cara. Pertama, lakukan proses edukasi/pendidikan dan pengarahan kepada semua stakeholder dalam organisasi; Kedua, komunikasikan sesuatunya dengan jelas; Komuniksi yang jelas dapat mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat dan informasi yang buruk. Jika anggota menerima informasi yang benar dan tepat maka akan terjalin komunikasi yang baik; Ketiga, lakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada stakeholder.
B. Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi dalam proses perubahan tersebut, dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan dari karyawan, karena kita tidak mungkin menolak perubahan dimana kita sendiri ikut dalam pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini dapat menghasilkan keputusan yang bermakna, mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan kualitas keputusan untuk sebuah perubahan
C. Memberi Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan atau organisasi sangatla penting dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari anggota atau karyawan, memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan komitmen sebuah perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini. Kepada karyawan yang menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan memberikan pensiun dini atau golden snake hand.
D. Membangun Hubungan yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan memiliki kepercayaan terhadap menejemen yang menerapkan perubahan. Jika menajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh karyawan yang tidak setuju adanya perubahan.
E. Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi penolakan dari karyawan adalah menerapkan perubahan itu secara adil kepada seluruh karyawan bahkan termasuk terhadap jajaran top menegement. Ini menjadi penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat penting. Jika misalnya terjadi pengurangan gaji besar-besaran yang hanya di berlakukan terhadap karyawan tingkat yang paling bawah pastinya akan terjadi bentrok atau penuntutan.
F. Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki makna konotasi yang negatif, manipulasi yang di maksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan dengan cara memelintir pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi adalah metode buying of yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi. Kooptasi dapat dilakukan dangan misalnya memberikan jabatan kepada (pemimpin) dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk mendapatkan solusi ataupun saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
G. Merekrut Orang yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan. Orang yang memiliki kosep diri yang positif dan toleransi resiko yang lebih besar dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka kepada perubahan, menjadi penting memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak hanya mempertimbangkan motivasi individual karyawan, tetapi juga motivasi kelompok.
H. Koersi
Hal ini merupaka tindakan terakhir untuk mengatasi penolakan perubahan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Koersi yang berarti tindakan ancaman secara langsung yang ditujukan kepada karyawan supaya para karyawan ataupun anggota dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk menerima perubahan yang sudah ditetapkan.