DDM-Aspek Positif dari Konflik

Jawaban Meri Pesta Ria

Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Arti konflik telah dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konflik dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistic antara dua pihak atau lebih. Konflik organisasi adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumberdaya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja karena kenyataan mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi.

Perbedaan konflik dan persaingan terletak pada apakah salah satu pihak mampu untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak lain dalam pencapaina tugasnya. Persaingan ada bila tujuan-tujuan pihak-pihak yang terlibat adalah tidak sesuai dengan pihak-pihak tersebut tidak dapat saling mengganggu. Sebagai contoh dua kelompok produksi mungkin saling bersaing untuk memenuhi kuota. Jadi, bila tidak ada kesempatan untuk mengganggu pencapaian tujuan pihak lain, situasi persaingan terjadi; bagaimana juga, bila ada kesempatan untuk menggangu, dan bila kesempatan itu digunakan maka akan timbul konflik.

Sikap pandangan terhadap konflik dalam organisasi telah berubah dari waktu ke waktu, konflik dapat berupa fungsional ataupun berperan salah (dysfunctional). Menurut pandangan lama konflik mengganggu dan menghalangi pelaksanann optimal, sedangkan menurut pandangan baru konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat. Secara sederhana hal ini berarti bahwa konflik mempunyai potensi bagi pengembangan atau pengganggu pelaksana kegiatan organisasi tergantung pada bagaimana konflik tersebut dikelola. Segi fungsional konflik antara lain:

1. Manajer menemukan cara penggunaan dana yang lebih baik.

2. Lebih mempersatukan anggota organisasi.

3. Manajer mungkin menemukan cara perbaikan prestasi organisasi.

4. Mendatangkan kehidupan baru didalam hal tujuan serta nilai organisasi.

Tetapi bagaimana pun juga, konflik mungkin akan berperan salah. Sebagai contoh, kerjasama antar manajer dapat rusak, membuat sulitnya koordinasi kegiatan-kegiatan organisasi. Maka dengan adanya konflik yang berptensi membangun (positif) dapat membantu para manajer dalam menyelesaikan masalah-maslah yang ada pada perusahannya.

Bahan Bacaan:

Hani Handoko, T . 1984. Manajemen.Edisi2. Universitas Gajah Mada-Yogyakarta.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *