Strategi Menangani Konflik
Jawaban Wirawan Virya Nanda
Konflik adalah adanya kesenjangan atau ketidak sesuaian di antara berbagai pihak dalam suatu organisasi atau masyarakat dengan organisasi atau masyarakat lain, di antara berbagai bidang, maupun di antara individu-individu dalam suatu organisasi atau masyarakat. Konflik pada dasarnya merupkaan suatu hal yang alamiah dan dapat diperkirakan terjadi ketika sebuah lingkungan atau organisasi terdiri dari berbagai karakteristik individu. Sebagai seorang manajer wajib mengetahui bagaimana cara untuk menangani konflik-konflik yang terjadi dalam organisasinya. Dalam menangani konfik terdapat tiga strategi dalam menangani suatu konflik yaitu stimulasi konflik, pengendalian konflik, penyelesaian dan penghilangan konflik.
1. Stimulasi Konflik
Stimulasi konflik merupakan upaya yang dilakukan oleh manajer terhadap konflik yang terjadi dengan jalan memberikan umpan-umpan stimulan yang menyebabkan pihak-pihak yang terlibat konflik mengarahkan konfliknya kepada sesuatu yang bersifat positif bagi dirinya dan organisasi. Beberapa contoh program yang dapat dijalankan oleh seorang manjer untuk stimulasi konflik yaitu pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian di mana konflik terjadi. Dengan hadirnya pihak ketiga diharapkan konflik yang terjadi pada pihak-pihak yang terlibat konflik dapat diminimalkan. Selain itu, bisa juga dilakukan perubahan aturan main atau prosedur yang ada. Dengan adanya perubahan prosedur atau aturan main tersebut diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dapat melakukan penyesuaian ulang mengenai posisi mereka dalam organisasi sehingga konflik dengan sedirinya akan tersesuaikan pula.
2. Pengendalian Konflik
Pengendalian konflik dilakukan untuk memastikan bahwa konflik dapat senantiasa dihindari dan kalaupun terjadi dengan segera bisa diselesaikan kembali. Program yang dapat dilakukan yaitu perluasan penggunaan sumberdaya organisasi. Konflik yang terjadi akibat adanya masalah dalam penggunaan fasilitas atau sumber daya organisasi diharapkan dapat diselesaikan melalui program perluasan sumberdaya organisasi tersebut. Selain itu, dapat juga dilakukan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam organisasi. Hal ini menyebabkan konflik yang terutama disebabkan oleh kurangnya koordinasi atau kejelasan struktur pekerjaan lain, misalya dapat diselesaikan dengan baik melalui koordinasi yang intensif. Selain peningkatan koordinasi, bisa pula dilakukan pendekatan melalui pencarian titik temu antarpihak yang terlibat dalam konflik untuk menyusun tujuan bersama yang ingin dicapai dalam organisasi, sehingga berbagai pihak yang terlibat dalam konflik dapat kembali diingatkan akan tujuan utama dari organisasi. Konflik dapat juga dikendalikan melalui penyesuaian perilaku para pekerja dengan apa yang semestinya dijalankan di perusahaan melalui ketentuan-ketentuan yang diberlakukan. Sebagian konflik terjadi karena orang-orang tersebut tidak berperilaku sebagaimana mestinya dalam sebuah organisasi.
3. Penghindaran Konflik
Dua strategi di atas merupkaan sebagian upaya untuk menjadikan konflik sesuatu yang dapat diterima secara alamiah, namun tetap harus diwaspadai agar konflik yang terjadi dapat diarahkan kepada pencapaian kinerja organisasi yang baik. Konlfik selalu diharapkan tidak pernah terjadi namun kenyataanya yang terjadi konflik terus terjadi. Dalam kondisi seperti ini maka konlfik yang terjadi harus dihadapi dan diselesaikan. Program yang dapat dilakukan adalah penghindaran konflik. Jika kita mengetahui bahwa terdapat dua orang yang kalau dipertemukan akan terjadi konflik, maka salah satu upaya yang penhindarannya adalah dengan memisahkan mereka dari baigan kerja yang sama. Selain itu, program yang dilakukan agar menyelesaikan konflik adalah dengan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk kemudian meminta mereka untuk menyelesaikan konflik mereka di hadapan pihak ketiga atau antar mereka sendiri dengan desakan terhadap mereka untuk melakukan kompromi.
Ketiga langkah-langkah atau strategi yang ada di atas merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui oleh seorang manajer. Di mana dengan mengetahui strategi tersebut maka seorang manajer dapat melakukan pendekatan terhadap konflik yang terjadi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Serta dapat juga dilakukan untuk menghindari konflik yang tengah terjadi atau menyelesaikan konflik yang tengah terjadi di antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Sumber Bacaan:
Tisnawati Sule, Ernie & Kurniawan Saefullah, 2015. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media, Halaman: 292-294.