Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan pemberdayaan merupakan suatu siklus kegiatan sebagai berikut:
-
Keinginan untuk Berubah
-
Kemauan dan Keberanian untuk Berubah
-
Kemauan untuk Berpartisipasi
-
Peningkatan Partisipasi
-
Tumbuhnya Motivasi Baru untuk Berubah
-
Peningkatan Efektivitas dan Efisensi Pemberdayaan
-
Tumbuhnya Kompetensi untuk Berubah
Pertama, menumbuhkan keinginan pada diri seseorang untuk berubah dan memperbaiki, yang memerlukan titik awal perlunya pemberdayaan. Tanpa adanya keinginan untuk berubah dan mempernaiki, maka semua upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan tidak akan memperoleh perhatian, simpati atau partisipasi masyarakat
Kedua, menumbuhkan kemauan dan keberanian untuk melepaskan diri dari kesenangan/kenikmatan dan hambatan-hambatan yang dirasakan, untuk kemudian mengambil keputusan mengikuti pemberdayaan demi terwujudnya perubahan dan perbaikan yang diharapkan
Ketiga, mengembangkan kemauan untuk mengikuti atau mengambil bagian dalam kegiatan pemberdayaan yang memberikan manfaat atau perbaikan keadaan
Keempat, peningkatan peran atau partisipasi dalam kegiatan pemberdayaan yang telah dirasakaan manfaat/perbaikannya
Kelima, peningkatan peran pada kegiatan pemberdayaan, yang ditunjukkan berkembangnya motivasi-motivasi untuk melakukan perubahan
Keenam, peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan pemberdayaan
Ketujuh, peningkatan kompetensi untuk melakukan perubahan melalui kegiatan baru
Ada juga paradigma lain yang mengemukakan bahwa paling tidak tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dalam 7 (tujuh) kegiata:
-
Penyadaran, yaitu kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang “keberadaanya”, baik keberadaanya sebagai individu dan anggota masyarakat, maupun kondisi lingkunganya yang menyangkut linkungan fisik/teknis, sosial-budaya, ekonomi, dan politik.
-
Menunjukkan, adanya masalah, yaitu kondisi yang tidak diinginkan yang kaitannya dengan : keadaan sumberdaya (alam, manusia sarana-prasarana, kelembagaan, budaya, dan aksebilitas), lingkungan fisik/ teknis, sosial-budaya, dan politis.
-
Membantu pemecahan masalah,analisis akar-masalah analisis alternatif pemecahan masalah, serta pilihan alternatif pemecahan terbaik yang dapat dilakukan sesuai kondisi internal (kekuatan, kelemahan) maupun kondisi eksternal (peluang, ancaman) yang dihadapi.
-
Menunjukkan pentingnya perubahan, yang akan dan sedang terjadi dilingkungannya, baik lingkungan organisasi dan masyarakat (lokal, nasional, regional, dan global).
-
Melakukan pengujian dan demonstrasi, sebagai bagian dan implementasi perubahan terencana yang berhasil dirumuskan.
-
Memproduksi dan pubilkasi informasi, baik yang berasal dari “luar” (penelitian, kebijakan, produsen/pelaku bisnis, dll) maupun yang berasal dari dalam (pengalaman, indegenuous technology, maupun kearifan tradisional dan nilai-nilai adat yang lain).
-
Melaksanakan pemberdayaan/atau penguatan kapasitas, yaitu pemberian kesempatan pada kelompok lapisan bawah (grassroot) untuk bersuara dan menentukan sendiri pilihan-pilihannya (voice and choice) kaitannya dengan : aksesibilitas informasi, keterlibatan dala pemenuhan kebutuhan, serta partisipasi dalam keseluruhan proses pembangunan, bertanggung-gugat (akuntabilitas public), dan penguatan kapasitas local.
Tentang hal ini, Tim Delivery (2004) menawarkan tahapan-tahapan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dimulai dari proses seleksi lokasi sampai dengan pemandirian masyarakat. Secara rinci masing-masing tahap tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap 1. Seleksi lokasi/wilayah
Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait dan masyarakat. Penetapan kriteria penting agar pemilihan lokasi dilakukan sebaik mungkin, sehingga tujuan pemberdayaan masyarakat akan tercapai seperti yang diharapkan.
Tahap 2. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat
Sosialisasi, merupakan upaya mengkomusikasikan kegiatan untuk mencapai dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi akan membantu meningkatkan pemahaman masyarakat dan pihak terkait tentang program dan atau kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah direncanakan. Proses sosialisasi menjadi sangat penting, karena akan menentukan minat atau ketertarikan masyarakat untuk berpastisipasi (berperan dan terlibat) dalam program pemberdayaan masyarakat yang dikomunikasikan
Tahap 3. Proses pemberdayaan masyarakat
Hakekat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dalam proses tersebut bersama-sama melakukan hal-hal berikut :
-
Mengidentifikasikan dan mengkaji potensi wilayah permasalahan, serta peluang-peluangnya. Kegiatan ini dimaksud agar masyarakat mampu dan percaya diri dalam menidentifikasi serta menganalisa keadaannya, baik potensi maupun permaslahannya. Pada tahap ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan. Proses ini meliputi: (a.) persiapan masyarakat dan pemerintah setempat untuk melakukan pertemuan awal dan teknis pelaksanaannya, (b.) persiapan dan penyelenggaraan dan pertemuan, (c.)pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan, dan (d.) pembahasan hasil dan penyusunan rencana tindak lanjut.
-
Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil kajian, meliputi : (a.) meprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah, (b.) identifikasi alternatif pemecahan masalah yang terbaik,(c.) identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk pemecahan masalah, (d.) pengembangan rencana kegiatan serta pengorganisasian pelaksanaannya.
-
Menerapkan rencana kegiatan kelompok. Rencana yang telah disusun bersama dengan dukungan fasilitasi dari pendamping selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan yang kongkrit dengan tetap memperhatikan realisasi rencana awal. Termasuk dalam kegiatan ini adalah, pemantauan pelaksanaan dan kemajuan kegiatan menjadi perhatian semua pihak, selain itu juga dilakukan perbaikan jika diperlukan.
-
Memantau prosess hasil kegiatan secara terus-menerus secara partisipatif (participatory monitoring and ecaluation/PME) PME ini dilakukan secara mendalam pada semua tahap pemberdayaan masyarakat agar prosesnya berjalan dengan tujuannya
PME adalah suatu proses penilaian, pengkajian dan pemantauan kegiatan, baik prosesny (pelaksanaan) maupun hasil dan dampaknya agar dapat disusun proses perbaikan kalau di perlukan
Tahap 4. Pemandirian masyarakat
Berpegang pada prinsip pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dan meningkatkan taraf hidupnya, maka arah pemandirian masyarakat adalah berupa pendampingan untuk menyiapkan masyarakat agar benar-benar mampu menelola kegiatannya proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan factor internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, meskipun faktor internal sangat penting sebagai salah satu wujud selforganizing dari masyarakat, namun kita juga perlu memberikan perhatian pada faktor eksternalnya. Proses pemberdayaan masyarakat mestinya juga didampingi oleh suatu tim fasilitator yang bersifat multi disiplin. Tim pendamping ini merupakan salah satu external factor dalam pemberdayaan masyarakat. Peran tim pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu bagaimana menjalankan kegiatannya secara mendiri.
Dalam operasionalnya inisiatif tim pemberdayaan masyarakat akan pelan-pelan dikurangi dan akhirnya berhenti. Peran tim fasilitator akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang dianggap mampu oleh masyarakat, kapan waktu pemunduran fasilitator tergantung kesepakatan bersam yang telah ditetapkan sejak awal program dengan masyarakat.
Berdasar beberapa pengalaman dilaporkan bahwa tim fasilitator dapat dilakukan dalam minimal 3 tahun setelah proses dimulai dengan tahap sosialisasi. Walaupun tim sudah mundur, anggotanya tetap berperan, yaitu sebagai penasehat atau konsultan apabila diperlukan oleh masyarakat. Secara skematis, mekanisme pembagian peran menurut periode antara tim PM dan kelompok masyarakat dalam proses pemberdayaan masyarakat.
Izin menanggapi pak, saya Tuti Nur Nim D1B019143
Bearti dengan adanya tahapan pemberdayaan ini lebih memperjelas tujuan dari pemberdayaan itu sendiri . Dimana pada hakikatnya pemberdayaan ini lebih bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, dengan adanya tahapan pemberdayaan , masyarakat dapat memulai melakukan perubahan dari diri sendiri, menumbuhkan rasa kemauan untuk berubah. Jika ke 7 siklus tahapan pemberdayaan masyarakat berjalan dengan seharusnya maka akan lebihnya cepat dalam melakukan perubahan. Dimana masyarakat sekarang sangat minim rasa untuk berubah dan memperbaiki diri sendiri. Dengan hal ini semoga masyarakat bisa lebih peka dan memiliki kemauan atau keinginan untuk berubah dari diri sendiri dan berlanjut untuk orang lain.
Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas,
Pemberdayaan masyarakat memiliki tujuh tahapan atau langkah yang dilakukan, yaitu sebagai berikut (Soekanto, 1987:63):
Tahap Persiapan. Pada tahapan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu: pertama, penyimpanan petugas, yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community woker, dan kedua penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan secara non-direktif.
Tahapan pengkajian (assessment). Pada tahapan ini yaitu proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan (feel needs) dan juga sumber daya yang dimiliki klien.
Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan. Pada tahapan ini petugas sebagai agen perubahan (exchange agent) secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan.
Tahap pemfomalisasi rencanaaksi. Pada tahapan ini agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Di samping itu juga petugas membantu untuk memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis, terutama bila ada kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.
Tahap pelaksanaan (implementasi) program atau kegiatan. Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik melenceng saat di lapangan.
Tahap evaluasi. Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan sebaiknya dilakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Tahap terminasi. Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti.
Keberadaan masyarakat sangat penting dalam pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan yang dilakukan salah satunya melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) kini tengah menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Berbagai program yang mendukung peningkatan kualitas sdm dilakukan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Salah satu upaya mengatasi keadaan tersebut diperlukan proses pemberdayaan masyarakat. pemberdayaan masyarakat dilakukan karena ada kesenjangan antara masyarakat di daerah desa dan kota.
Tahapan Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat.
Tahapan pemberdayaan merupakan siklus kegiatan dimana ada keinginan untuk berubah, kemauan untuk berpartisipasi. Dalam pemberdayaan masyarakat selalu ada tahapan-tahapan yang dilalui karena tanpa adanya tahapan tersebut maka pemberdayaan masyarakat akan sulit dilakukan. Tahapan yg penting dalam memulai pemberdayaan masyarakat adalah adanya keinginan atau niat untuk berubah. Tanpa adanya niat maka sulit dilakukan, selanjutnya adalah tahapan keinginan untuk berpartisipasi. Setelah ada niat maka tahap selanjutnya adalah berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan. Lalu tahapan terakhir adalah peningkatan pemberdayaan atau penguatan kapasitas atau juga bisa disebut pemandirian masyarakat. Tahap ini masyarakat mampu mengelola sumberdaya yang ada sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tahapan pemberdayaan merupakan siklus kegiatan dimana ada keinginan untuk berubah, kemauan untuk berpartisipasi. Dalam pemberdayaan masyarakat selalu ada tahapan-tahapan yang dilalui karena tanpa adanya tahapan tersebut maka pemberdayaan masyarakat akan sulit dilakukan. Tahapan yg penting dalam memulai pemberdayaan masyarakat adalah adanya keinginan atau niat untuk berubah. Tanpa adanya niat maka sulit dilakukan, selanjutnya adalah tahapan keinginan untuk berpartisipasi. Setelah ada niat maka tahap selanjutnya adalah berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan. Lalu tahapan terakhir adalah peningkatan pemberdayaan atau penguatan kapasitas atau juga bisa disebut pemandirian masyarakat. Tahap ini masyarakat mampu mengelola sumberdaya yang ada sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Contoh Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia
1. Pendidikan.
2. Ekonomi.
3. Wisata.
4. Sistem Pengetahuan.
5. Agama.
6. Kesehatan.
7. Pertanian.
8. Budaya.
benar sekali
Menurut saya tahap pemberdayaan masyarakat ke 4 yaitu tahap pemandirian masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan program pemberdayaan masyarakat tersebut, dimana dengan terbentuknya masyarakat mandiri yg mampu berproses dan berperan dgn baik menunjukkan kegiatan pemberdayaan masyarakat berhasil mencapai tujuan, sedangkan jika masyarakat belum mampu bekperan secara mandiri berati tujuan pemberdayaan masyarakat tsb belum dapat tercapai. Seterusnya pada tahap pemandirian masyarakat juga menjadi kesempatan terbesar untuk masyarakat berubah ke arah yg lebih baik atau lebih maju dengan adanya pihak yg berperan sbg fasilitator upaya pemberdayaan masyarakat tersebut.