Metode Penelitian – Pengertian Penelitian
Apakah yang mendorong manusia untuk mempertanyakan berbagai hal yang belum diketahui dan difahaminya? Kekuatan yang mendorong untuk mempertanyakan itu adalah rasa ingin tahu (human curiosity). Human coriosity ini mengisyaratkan adanya keinginan manusia untuk lebih memahami dunia dimana ia hidup, baik dunia alam maupun dunia sosial.
Disamping human curiosity, manusia juga mempunyai kemampuan mengabstraksi dan kemampuan berbahasa, yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi, belajar dan menyimpulkan perbendaharaan pengetahuannya, sehingga memungkinkan berkembangnya perbendaharaan pengetahuan manusia dari waktu ke waktu. Semakin banyak pengertian dan pengetahuan yang difahami seseorang, menunjukkan seberapa luas dunia yang ia ketahui dan fahami.
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya seseorang tidak hanya memahani dan memaknai makna dan pengertian konsep yang diketahuinya, akan tetapi mereka juga menggunakan sebagai acuan manakala ketika manusia hendak mencerna sesuatu yang berkaitan dengan konsep tadi. Selain itu, manusia, dengan konsep yang difahaminya sering juga menggunakan konsep tersebut untuk menyimpulkan apa yang diamati dalam lingkungan kehidupan sehari-hari. Manusia juga sering mengasosiasikan apa yang telah diketahuinya dalam kehidupan sehari-hari, dan juga sering mengasosiasikan sesuatu gejala, kondisi atau situasi dengan gejala atau situasi lainnya.
Uraian di atas menyimpulkan bahwa sebenarnya bibit kegiatan penelitian telah demikian akrab dalam kehidupan sehari-hari manusia, termasuk juga tradisi berhipotesis, membuat prediksi dan membuat kesimpulan yang bersifat eksplanasi. Namun kesemuanya itu, belum dilakukan secara sistematis, serta belum menggunakan standar sebagaimana yang disyaratkan dalam kegiatan penelitian.
Lalu, bagaimanakah aktivitas dan metode berfikir yang terancang, sistematis dan menggunakan patokan patokan standar sebagaimana yang dimaksudkan dalam kegiatan penelitian? Atau dengan kata lain apakah dan bagaimanakah sesungguhnya yang disebut penelitian?
Penelitian, sebagaimana yang dipaparkan pada bagian terdahulu, merupakan aktivitas atau metode berfikir yang digunakan untuk memecahkan atau menjawab suatu masalah yang dilakukan karena dorongan rasa ingin tahu. Jadi kegiatan penelitian merupakan aktivitas dan metode berfikir yang disengaja dan bertujuan. Penelitian sengaja dilakukan karena adanya kenyataan dalam dunia alam dan dunia sosial yang masih tanda tanya atau belum diketahui atau difahami. Dengan penelitian, apa yang masih menjadi tanda tanya diharapkan dapat ditemukan jawabannya.
Karena penelitian merupakan aktivitas yang disengaja dan bertujuan maka penelitian harus dilakukan secara terencana dan sistematis. Dari uraian diatas, diyakini bahwa kita dapat mendefiniksan pengertian penelitian dengan baik dan benar.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimanakah aktivitas dan metode berfikir yang terencana, sistematis dan ditujukan untuk memecahkan masalah tersebut? Lazimnya aktivitas ini dikaitkan dengan metode ilmiah. Dengan demikian, penelitian merupakan aktivitas dan metode berfikir yang menggunakan metode ilmiah secara terencana dan sistematis untuk memecahkan masalah atau menemukan jawaban suatu masalah.
Bagaimana sejarah lahirnya metode ilmiah? Sebelum munculnya metode ilmiah, ada dua pendekatan sistematis yang digunakan untuk menemukan jawaban terhadap sesuatu masalah. Pedekatan sistematis yang pertama, penggunaan metode deduktif, yang dikenal silogisme aristoteles. Pada silogisme ini, pengetahuan baru diperoleh melalui kesimpulan deduktif, penarikan kesimpulan yang khusus dari pengetahuan yang bersifat umum (premis mayor). Masalahnya adalah bagaimana kita mengetahui bahwa premis mayor itu adalah sesuatu yang benar atau sesuatu yang salah?
Karena keterbatasannya, Francis Bacon mengusulkan penggunaan metode berfikir induktif, menarik kesimpulan umum dari hal-hal yang bersifat khusus. Metode inipun mengandung kelemahan, sebagaimana yang dalami oleh Charles Darwin dalam mengembangkan teori evolusi.
Berbagai fakta lapangan dikumpulkan oleh Darwin untuk menjelaskan evolusi organisme, ternyata tidak banyak gunanya. Akhirnya setelah mendapat inspirasi tepritik dari karya Malthus, bahwa proses seleksi alamiah yang menyebabkan makhluk hidup bertahan, punah atau berubahnya species makhluk hidup dimuka bumi. Dari landasan teoritis yang diilhami oleh Malthus, Darwin menarik kesimpulan deduktif, dan atas dasar deduksi teoritis tersebut, Darwin lalu mengumpulkan fakta yang relevan. Dari sekumpulan fakta yang relevan tersebut, bisa jadi ia mendukung kebenaran hipotesis dan bisa juga ia menolah kebenaran hipotesis. Dengan fakta empiris itulah dilakukan penarikan kesimpulan induktif.
Perpaduan metode deduktif dan metode dedukif, menjadi metode DEDUKTIF-INDUKTIF itulah yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah inilah yang dipandang sebagai metode Ilmu Pengetahuan. Wujud konkrit penggunaan metode ilmiah adalah peneltian. Akan tetapi tidak semua penggunaan metode ilmiah ini disebut peneltian. Penggunaan metode ilmiah baru bisa disebut penelitian, manakala pelaksanaannya dilakukan secara terencana dan sistematis, menemukan pengetahuan baru, permasalahan yang ditelaan, metodologi dan hasilnya dikomunikasikan, sehingga terbuka untuk diketahui dan diuji kebenarannya oleh siapapun.