Munajat Imam Zainal Abidin
“Dengan asma’ Allah Yang Mahakasih dan mahasayang. Mahasuci Engkau—Subhanaka. Alangkah sempitnya jalan bagi orang yang tidak memiliki jalan. Alangkah terangnya kebenaran bagi orang yang Kau tunjuki jalan. Ilahi, bimbinglah kami menuju ke banyak jalan menuju-Mu. Lapangkanlah kepada kami jalan terdekat ke arah-Mu. Dekatkan bagi kami yang jauh. Mudahkan bagi kami yang berat dan sulit. Gabungkan kami dengan hamba-hamba-Mu yang berlari cepat mencapai-Mu, yang selalu mengetuk pintu-Mu, yang malam dan siangnya selalu beribadah kepada-Mu, yang bergetar takut karena keagungan-Mu, yang Kau bersihkan tempat minumnya, yang Kau sampaikan keinginannya, yang Kau penuhi permintaan-Nya, yang Kau puaskan—dengan karunia-Mu—kedambaannya, yang Kau penuhi—dengan kasih-Mu—sanubarinya, yang kau hilangkan dahaganya dengan kemurnian minuman-Mu.”
“Perjumpaan dengan-Mu kesejukan hatiku. Pertemuan dengan-Mu kecintaan diriku.
Kepada-Mu kedambaanku. Pada cinta-Mu tumpuanku. Pada kasih-Mu gelora rinduku. Ridha-Mu tujuanku. Melihat-Mu keperluanku. Mendampingi-Mu keinginanku. Mendekati-Mu puncak permohonanku. Dalam menyeru-Mu damai dan tenteramku.”
“Inilah hamba sahaya-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah si malang-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah si fakir-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah pengemis-Mu di halaman kebesaran-Mu. Tuhanku, demi kebesaran-Mu, keagungan-Mu, dan kemuliaan-Mu, sekiranya sejak Engkau menciptakan aku, sejak masa permulaanku aku menyembah-Mu sekekal badai rububiyah-Mu, dengan setiap lembar rambutku, setiap kejam mataku sepanjang masa, dengan pujian dna syukur segenap makhluk-Mu, maka aku takkan mampu mensyukuri nikmat-nikmat-Mu yang paling tersembunyi padaku. Sekiranya aku menggali tambang besi dunia dengan gigiku, dan menanami buminya dengan lembar-lembar alis mataku, dan menangis takut kepada-Mu dengan air mata dan darah sebanyak samudera langit dan bumi, maka semua itu kecil dibandingkan dengan banyaknya kewajibanku atas-Mu. Sekiranya, setelah itu, Engkau menyiksaku dengan azab seluruh makhluk, Engkau besarkan tubuh dan ragaku, Engkau penuhi Jahanam pada seluruh sudutnya dengan tubuhku sehingga di sana tidak ada lagi yang disiksa selainku, tidak ada lagi kayu bakar selain diriku, maka semua itu kecil dibandingkan dengan keadilan-Mu dan besarnya hukuman-Mu yang harus kuterima mengingat dosa-dosa yang kulakukan.”